Abstrak


Proses pemberian kredit umum pada pd. BPR Bank Pasar kabupaten Boyolali


Oleh :
Dhian Ari Pramudya - F3607039 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Prosedur dalam proses pemberian kredit merupakan hal terpenting dalam kegiatan kredit karena apabila terjadi kesalahan dalam prosedur proses pemberian kredit kepada debitur, maka akan menimbulkan resiko yang besar, yaitu kredit macet. Sehingga sebelum kreditur memberikan kredit kepada debitur, kreditur harus lebih teliti dalam menentukan calon debitur yang layak. Agar dapat menentukan besarnya pinjaman yang akan diberikan, kreditur harus mengetahui kondisi keuangan debitur melalui prosedur yang telah ditetapkan untuk memperkecil resiko yang ditimbulkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pemberian kredit umum di PD. BPR Bank Pasar Boyolali dan apakah proses pemberian kredit umum yang dilakukan oleh PD. BPR Bank Pasar Boyolali sudah sesuai dengan prinsip proses pemberian kredit 5C. Teknik penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah studi lapangan yang terdiri dari wawancara, observasi.dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan verifikasi/kesimpulan. Proses pemberian kredit yang dilakukan oleh PD.BPR Bank Pasar Boyolali telah sesuai dengan proses pemberian kredit pada umumnya, yaitu dari permohonan kredit oleh debitur sampai dengan pengawasan kredit/pembinaan kepada debitur. Begitu pula mengenai prinsip pemberian kredit 5C, telah diterapkan oleh PD. BPR Bank Pasar Boyolali. Akan tetapi dari penerapan prinsip 5C tersebut terdapat salah satu prinsip yang dianggap sulit dalam menjalankannya yaitu prinsip Character, karena dalam penilaiannya sangat dibutuhkan ketelitian dari tim surveyor. Untuk memperkecil adanya resiko kredit maka pelaksanaan prinsip pemberian kredit harus lebih teliti khususnya penilaian prinsip character, sehingga terjadinya kredit macet bisa diminimalisir. Hal tersebut dikarenakan untuk mengetahui character dari seorang debitur sangatlah sulit, selain itu prinsip character dapat dijadikan sebagai ukuran kemauan seorang debitur untuk membayar utang-utangnya.