Abstrak


Efektivitas kemitraan antar stakeholder Dalam mewujudkan Kota layak anak (KLA) di Surakarta tahun 2016


Oleh :
Henry Purwoko - D0103070 - Fak. ISIP

Perubahan paradigma baru dalam implementasi kebijakan publik menuntut adanya peran serta dari masyarakat dan swasta dalam pelaksanaan kebijakan publik. Perubahan tersebut kemudian memunculkan fenomena kemitraan atau partnership. Salah satu wujud penerapannya dalam kebijakan publik adalah dalam pelaksanaan program KLA. Penelitian ini dilaksanakan pada kemitraan antar stakeholder di Kota Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah keefektifan yang dicapai dari kemitraan tersebut dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam kemitraan tersebut. Secara lebih spesifik penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana struktur jaringan dalam kemitraan KLA, bagaimana komitmen yang dibuat oleh para stakeholder KLA, bagaimana tingkat kepercayaan diantara stakeholder KLA, bagaimana tata kelola yang ada dalam kemitraan KLA, dan bagaimana para stakeholder dalam berbagi informasi yang dimiliki. Hal-hal tersebut merupakan bagian-bagian dalam pengukuran efektivitas kemitraan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder, yang didapat dengan cara wawancara, dan dokumentasi. Teknik cuplikan yang digunakan adalah purposive sampling dan juga snowball sampling. Validitas data dilakukan dengan cara triangulasi data. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kemitraan KLA Kota Surakarta belum sepenuhnya efektif dalam pengelolaan jaringan kemitraan akibat dari ketidakjelasan aturan yang ada dan dari manajemen jaringan kemitraan yang buruk, kemudian hambatan juga dirasakan dalam penyebaran informasi yang diakibatkan adanya komunikasi yang terhambat. Namun upaya tim pelaksana pengembangan KLA Kota Surakarta untuk memperbaiki hal tersebut telah ada, yaitu dengan adanya kemauan dan komitmen dari masing-masing stakeholder untuk mewujudkan kota yang ramah bagi anak dan membawa perubahan terhadap kebijakan publik agar lebih responsif terhadap pengarusutamaan anak di kota Surakarta. Rekomendasi yang diberikan penulis agar kemitraan KLA Kota Surakarta dapat berjalan lebih efektif dimasa yang mendatang adalah dengan mengintensifkan komunikasi alternatif sebagai pengganti dari komunikasi secara formal yang selama ini masih digunakan dalam melakukan komunikasi antar stakeholder. Kemudian melakukan transfer pengetahuan dan informasi secara kontinyu bagi seluruh peserta agar terbangun sebuah transfer pengetahuan dan informasi yang lebih efektif. Selain itu Bapermas PP, PA, dan KB Kota Surakarta juga perlu melakukan inovasi-inovasi untuk memperbaiki pengelolaan jaringan kemitraan yang telah ada.