Abstrak


Analisis peran sektor pertanian sebagai sektor unggulan di kabupaten Boyolali tahun 1998-2008


Oleh :
Stariyo Pratomo - F1106012 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui apakah sektor pertanian menjadi sektor unggulan pada sektor perekonomian Kabupaten Boyolali dan untuk mengetahui perubahan pasisi pada sektor pertanian Kabupaten Boyolali di masa yang akan datang. Metode dasar peneliti ini merupakan metode deskriftif. Daerah peneliti diambil secara sengaja (purposive), yaitu Kabupaten Boyolali. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali dan Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan berupa Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Boyolali tahun 1998-2008, dan Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Tengah tahun 1998-2008. Metode Analisis data yang digunakan adalah Tipologi Klassen, analisis Location Quoetient (LQ) dan analisis Dynamic Location Quotient (DLQ). Berdasarkan hasil analisis dari tipologi Klassen dengan menggunakan data PDRB Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 1998-2008 masing-masing Tahun, PDRB/kapita dan pertumbuhan ekonomi Proipinsi Jawa Tengah lebih besar dari pada PDRB/kapita dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Boyolali. Sebagian besar Kabupaten Boyolali posisi perekonomiannya berada pada kuadran II termasuk pada daerah yang relatif tertinggal, yang berarti pertumbuhan ekonomi maupun PDRB Perkapita Kabupaten Boyolali lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dan PDRB Perkapita Propinsi Jawa Tenggah. Tahun- tahun di Kabupaten Boyolali yang berada pada kuadran III (Relatif Tertinggal) diantaranya, PDRB/Kapita dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Boyolali rendah dari PDRB/kapita dan pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan yang berada pada kuadran IV (Daerah Berkembang Cepat) PDRB/Kapita Kabupaten Boyolaliu lebih rendah dari PDRB Popinsi Jawa Tengah, tetapi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Boyolali lebih besar dari pada Pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Tengah.Berdasarkan hasil analisi data dapat disimpulkan bahwa yang menjadi sektor unggulan pada tahun 1998 sampai dengan 2008 Kabupaten Boyolali adalah sektor pertanian dengan nilai LQ ratarata 1,545; sektor perdagangan sebesar 1,192; sektor angkutan dan komunikasi sebesar 1,056; sektor keuangan, persewaan,dan jasa perusahaan sebesar 2,888. Sedangkan yang menjadi sektor non unggulan antara lain sektor pertambangan sebesar 0,572; sektor industri pengolahan sebesar 0,611; sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 0,927; sektor bangunan/kontruksi sebesar 0,733; serta sektor jasa14 jasa sebesar 0,790. Hasil analisis DLQ diketahui bahwa dari sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Boyolali yang dapat diharapkan menjadi sektor unggulan di masa yang akan datang adalah sektor pertanian dengan nilai DLQ sebesar 1,011; sektor industri pengolahan sebesar 1,047; sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 1,080; sektor bangunan/kontruksi sebesar 1,072; sektor perdagangan sebesar 1,029; sektor angkutan dan komunikasi sebesar 1,059; sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 1,041; serta sektor jasa-jasa sebesar 1,084. Sedangkan sektor non ungguulah hanya sektor pertambangan sajasebesar 0,974. Nilai DLQ diatas dari delapan sektor yang menjadi sektor unggulan diharapkan sektor-sektor tersebut menjadi sektor unggulan di masa yang akan datang bagi Kabupaten Boyolali atau masih kecenderungan untuk ekspor ke daerah lain.