Abstrak
Kenakalan Remaja Ditinjau dari Persepsi Remaja Terhadap Keharmonisan Keluarga dan Konformitas Teman Sebaya (Studi Korelasi pada Siswa Sma Utama 2 Bandar Lampung)
Oleh :
Dian Mulyasri - G0106005 - Fak. Kedokteran
Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa dewasa. Secara umum dapat diketahui pada masa transisi tidak menutup kemungkinan akan terjadi pergolakan-pergolakan fisik, psikis dan sosial. Keluarga merupakan fondasi primer bagi perkembangan remaja. Persepsi remaja terhadap keharmonisan keluarga yang diwujudkan dalam hubungan keluarga yang baik dan suasana rumah yang menyokong perkembangan remaja, sehingga remaja menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan terhindar dari perbuatan anti sosial/ amoral. Selain bersosialisasi di lingkungan keluarga, remaja melakukan salah satu bentuk sosialisasi yang sangat dikenal dalam masa remaja yaitu konformitas teman sebaya. Remaja yang memiliki teman sebaya yang melakukan kenakalan meningkatkan resiko untuk menjadi pelaku kenakalan. Teman yang dipilih akan sangat menentukan arah remaja yang bersangkutan untuk berbuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi remaja terhadap keharmonisan keluarga dan konformitas teman sebaya dengan kenakalan remaja. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Utama 2 Bandar Lampung. Sampel penelitian ini berjumlah 80 orang diperoleh dengan teknik cluster random sampling dengan merandom lima kelas didapat dua kelas yang masing-masing berjumlah 40 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Skala Konformitas Teman Sebaya yang dengan menggunakan metode Skala Likert, Skala Persepsi Remaja terhadap Keharmonisan Keluarga dengan menggunakan metode Skala Diferensi Semantik, dan Kuesioner Kenakalan Remaja dengan metode dikotomi. Metode analisis data menggunakan metode analisis korelasi Product Momen ( Pearson) untuk menguji hipotesis hubungan persepsi remaja terhadap keharmonisan keluarga dengan kenakalan remaja. Selanjutnya, untuk menguji hipotesis hubungan konformitas teman sebaya dengan
kenakalan remaja menggunakan analisis Chi square. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Product Momen ( Pearson) diperoleh koefisien korelasi sebesar -0.489 dengan p value < 0,05 () maka hipotesis yang diajukan dapat diterima. Selanjutnya, berdasarkan hasil perhitungan korelasi Chi square diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,966 dengan p value < 0,05 () maka hipotesis yang diajukan dapat diterima. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan negatif antara persepsi remaja terhadap keharmonisan keluarga dengan kenakalan remaja. Hasil penelitian ini juga menunjukan ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan kenakalan remaja.