Abstrak


Peranan Sunan Pandhanarang Dalam Penyebebaran Agama Islam Di Daerah Klaten


Oleh :
Indah Puji Hastuti - K4406027 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: ( 1) Latar Belakang Kehidupan Sunan Pandhanarang, ( 2 ) Perpindahan Sunan Pandhanarang dari Semarang ke Bayat, ( 3 ) Peranan Sunan Pandhanarang dalam Penyebaran Agama Islam di Daerah Klaten. Penelitian ini menggunakan metode historis dengan langkah-langkah heuristik, kritik sumber, intepretasi, historiografi. Sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sumber tertulis dan sumber informal. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis historis yang mengutamakan ketajaman intepretasi sejarah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: ( 1) Sunan Pandhanarang adalah putra dari pangeran Made Pandhan, yang pernah menjabat sebagai Adipati Semarang dengan gelar Ki Ageng Pandhanarang I. Setelah Ki Ageng Pandhanarang I meninggal, Sunan Pandhanarang menggantikan ayahnya sebagai seorang Adipati dengan gelar Ki Ageng Pandhanarang II. Sunan Pandhanarang menjadi seorang Adipati yang sangat mementingkan harta, sampai akhirnya bertemu dengan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga menyadarkan Sunan Pandhanarang, hingga akhirnya Sunan Pandhanarang meninggalkan keduniawian dan menetap di Bayat untuk menyebarkan agama Islam. ( 2) Sunan Pandanaran dijadikan pengganti Syeh Siti Jenar, maka daerah dakwahanya juga menggantikan Syeh Siti Jenar. Atas petunjuk dari Sunan Kalijaga Sunan Pandhanarang meninggalkan Semarang bersama istri tertuanya menuju Bayat. ( 3 ) Peranan Sunan Pandhanarang dalam penyebaran agama Islam di daerah Klaten diantaranya adalah Sunan Pandhanarang telah menjaga masjid yang ada di gunung Jabalkat yang sekarang dikenal dengan masjid Golo, Sunan Pandhanarang menjadi seorang ulama yang menyebarkan agama Islam dengan metode musyawarah kepada masyarakat sekitar.