Abstrak


Desain Interior Fasilitas Wisata Vulkanologi Di “Ketep Pass” Magelang (Dengan Pendekatan Eco-Design)


Oleh :
Ajar Mulanto - C0805004 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Pariwisata kegunung api-an adalah sebuah objek wisata yang menyuguhkan keindahan dan keunikan dari sebuah aktivitas vulkanis dari gunung berapi, yang menjadi daya tarik tertentu bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Salah satunya adalah “KETEP PASS”, Ketep Pass adalah wisata tentang vulkanologi yang terletak di lereng Gunung Merapi, yang tepatnya termasuk dalam teritorial wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ketep Pass sendiri adalah sebuah objek wisata gunung api yang memiliki beberapa fasilitas antara lain yaitu, Gardu Pandang sebagai tempat yang menyuguhkan pengamatan aktivitas vulkanis Gunung Merapi, kemudian Vulcano Theatre yaitu sebuah fasilitas yang memberi suguhan pemutaran film dokumenter letusan Gunung Merapi, dan Vulcano Center yang merupakan sebuah museum vulkanologi. Permasalah pokok yang akan dikaji dalam perencanaan dan perancangan kali ini dapat penulis jabarkan seperti; (1) Bagaimana mewadahi pengunjung dalam jumlah banyak agar tidak terpusat di satu titik dalam ruang?(2) Bagaimana menciptakan ruang edukatif interaktif bagi anak dan keluarga yang menarik dan tidak membosankan?(3)Bagaimana membuat program ruang yang dapat memudahkan maintenance bangunan?(4) Bagaimana menerapkan konsep eco-design dengan tema kontemporer? Fasilitas meliputi: (a)Lobby. (b) Museum vulkanologi. (c) Menara pandang. (d)Café. (e) Retail area. (f)Vulcano Theatre. Tujuan perancangan kali ini dapat dijabarkan antara lain; (1) Menciptakan sistem sirkulasi manusia yang fleksibel dan tepat, agar pengunjung tidak terpusat di satu titik saja dan saling bertabrakan. (2) Merancang museum yang lebih bersifat edukatif interaktif tentang vulkanologi bagi anak dan keluarga. (3) Merancang program ruang berdasarkan zoning dan grouping, agar maintenance bangunan dapat lebih teratur. (4) Merancang bangunan yang lebih menyatu dengan alam, dengan penggunaan bahan yang ramah lingkungan,dan mengoptimalkan penghawaan dan pencahayaan alami. Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu: (1) Melalui proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. (2) Kemudian penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukann dan sejak awal penelitian. (3) Data penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. Konsep dasar perancangan ini adalah re-desain sebuah sarana rekreasi yang lebih mendekatkan diri dengan alam, yaitu dengan menerapkan konsep Eko-Desain di dalam aspek-aspek desain interior. Eko-Desain yang dimaksud adalah dengan menggunakan material yang ramah lingkungan maupun material substitusi serta dengan memanfaatkan penghawaan dan pencahayaan alami secara maksimal.