;

Abstrak


Sikap Mahasiswa Pada Profesi Guru Dalam Menunjang Kemandirian Belajar Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Fkip Universitas Slamet Riyadi Surakarta


Oleh :
Dwi Atmoko - S81090801 - Sekolah Pascasarjana

Latar belakang penelitian ini adalah tentang profesi guru yang bersifat sosial, yang memunculkan berbagai persepsi di kalangan mahasiswa. Adanya persepsi yang berbeda tersebut dapat mempengaruhi sikap mahasiswa terhadap profesi guru. Munculnya sikap dalam diri mahasiswa dapat mempengaruhi perilakunya, dan salah satunya adalah kemandiriannya dalam belajar. Sikap yang timbul dalam diri mahasiswa ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Adanya kedua sifat tersebut maka kemandirian belajar mahasiswa juga dapat terpengaruh. Sesuai dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara sikap mahasiswa terhadap profesi guru yang dapat menunjang kemandirian belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling. Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan angket, wawancara, dan observasi. Angket digunakan untuk mengetahui tentang sikap mahasiswa pada profesi guru, motivasi belajar, dan kemandirian belajar dengan tujuan untuk mengelompokkan mahasiswa berdasarkan kemandirian belajar. Wawancara dilakukan terhadap nara sumber yaitu mahasiswa dan dosen pengajar. Observasi dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan kemandirian belajar. Dengan demikian, data penelitian diperoleh dari nara sumber yang terdiri dari lokasi atau tempat, mahasiswa, dosen, induk semang untuk mahasiswa yang indekost, orang tua mahasiswa, dan teman kuliah. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis interaktif, yaitu teknik analisis yang dilakukan dengan pengumpulan data, penyajian data dan reduksi data, serta penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Validitas data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu triangulasi data, triangulasi metode, depenability, dan konfirmability. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mahasiswa merasa suka dengan profesi guru karena ada rasa sosial, dapat memberikan ilmu kepada anak didik, membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, dan juga ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, memiliki rasa mantap, tergerak, kagum, dan bangga pada profesi guru, memiliki kecenderungan untuk membantu, memuji, mendukung, dan menghindari hal yang mengganggu, maupun memfasilitasi cita-cita profesi guru. Mahasiswa mampu memahami kemampuan diri dengan cara mengikuti tes, organisasi, melakukan evaluasi, mencoba hal baru, memahami harapan diri, memiliki dorongan untuk belajar, dan ada kesesuaian antara bidang yang dipelajari dengan cita-cita, dan dukungan dari orang-orang dekat. Mahasiswa memiliki kemandirian belajar yang dilakukan dengan melakukan belajar sendiri, baik ada tugas maupun tidak ada tugas dari dosen, mampu menjawab pertanyaan berdasarkan data atau informasi tentang penyebab masalah, tidak mau didikte, berkeinginan untuk menerapkan ilmu dengan segera, merasa senang dengan permasalahan, dan tidak selalu tergantung pada orang lain. Sikap mahasiswa terhadap profesi guru menunjang kemandirian belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Temuan yang berbeda dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada mahasiswa yang memiliki sikap positif pada profesi guru dan kemandirian belajarnya tinggi, namun tidak ingin menjadi guru. Hal tersebut dikarenakan mereka ingin menjalani profesi di luar bidang pendidikan seperti menjadi konselor swasta atau konselor di perusahaan atau konselor rumah sakit.