Abstrak


Analisis Pembebanan Lalu Lintas Dengan Mempertimbangkan Pengaruh Fenomena Simpang


Oleh :
Winny Novalina - I0106141 - Fak. Teknik

Dalam konteks pembebanan lalu lintas, waktu tempuh merupakan akumulasi dari waktu tempuh di ruas jalan dan tundaan di persimpangan. Oleh karena itu, fenomena persimpangan menjadi bagian yang sangat penting di dalam keputusan seseorang memilih rute perjalanannya. Penelitian yang sering dilakukan hanya mempertimbangkan waktu tempuh di ruas jalan, dengan perkataan lain mengabaikan tundaan di persimpangan. Karenanya, penelitian yang mempertimbangkan fenomena di persimpangan menjadi sangat penting. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fenomena persimpangan terhadap pembebanan lalu lintas dalam Matriks Asal Tujuan dan arus lalu lintas. Lokasi penelitian di Kota Surakarta dengan wilayah kajian Kecamatan Jebres dan mengambil sampel simpang di dua lokasi, yaitu simpang Pedaringan (Jl. Ir. Sutami - Jl. Tentara Pelajar) dan simpang Panggung (Jl. Kol. Sutarto - Jl. Monginsidi). Nilai volume lalu lintas dan waktu tundaan diperoleh dengan cara membebankan Matriks Asal Tujuan ke dalam jaringan jalan dengan memasukan arus hasil pengamatan (traffic count) di 2 lokasi simpang dengan metode pembebanan menggunakan pendekatan User Equilibrium. Metode yang digunakan untuk mendapatkan matriks baru adalah metode Steepest Descent. Prosedur perhitungan mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Uji Validasi menggunakan koefisien Determinasi (R²). Dari hasil analisis dengan bantuan program EMME/3, diperoleh total jumlah pergerakan Kota Surakarta tahun 2010 tanpa pengaruh fenomena simpang adalah sebesar 27565.84 smp/jam. Pergerakan Kota Surakarta tersebut mengalami penurun sebesar 0.96 % jika dibandingkan dengan MAT tahun 2010 dengan pengaruh fenomena simpang yaitu sebesar 27301.35 smp/jam. Pada perbandingan antara arus hasil traffic count dengan arus hasil pembebanan diperoleh besarnya tingkat validasi (R2) adalah sebesar 93.3 % untuk pembebanan tanpa pengaruh fenomena di persimpangan dan 89.1 % untuk pembebanan dengan pengaruh fenomena di persimpangan.