Abstrak
Pengaruh nilai penetrasi kombinasi aspal penetrasi 60/70 dengan residu oli terhadap karakteristik Marshall pada campuran Hot Rolled Shet-Wearing Course (HRS-WC)
Oleh :
Afni Badriyatus Sholihah - I0106025 - Fak. Teknik
Penggunaan residu oli di Indonesia masih jarang ditemui, dan bila digunakanpun
masih dalam skala penelitian untuk lebih memperdalam pengetahuan tentang
bahan pengikat. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan agar residu oli
ini masih dapat dipakai dalam campuran lapis perkerasan jalan terutama pada
campuran Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC). Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi campuran aspal + residu oli
terhadap nilai karakteristik Marshall dan menentukan kadar optimum residu oli
yang masih dapat digunakan untuk campuran HRS-WC..
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan jenis perkerasan Hot
Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC). Gradasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah HRS-WC DPU, 2005. Kadar aspal yang digunakan adalah
6 %; 6.5% ; 7%; 7.5 %; 8 % dengan penambahan residu oli sebesar 0%, 5%, 10%,
15%, 20% dan 25% pada setiap variasi campuran. Benda uji yang digunakan
berjumlah masing-masing 3 buah. Semua benda uji diuji sesuai dengan metode
marshall untuk menapatkan data stabilitas, flow, marshall quotient (MQ),
densitas, dan porositas. Hubungan antara variasi campuran aspal+residu oli
dengan karakteristik marshall dapat diuji dengan analisis regresi, korelasi, dan
hipotesa (uji F). Dengan analisis regresi diperoleh Kadar Aspal Optimum (KAO)
yaitu untuk aspal+residu oli 0% sebesar 7%, sedangkan aspal+residu oli
5%,10%,15%,20%, dan 25% berturut-turut sebesar 6,88%, 6,8%, 6,86%, 6,85%,
6,82%.
Hasil analisis didapatkan bahwa penggunaan campuran residu oli memberikan
pengaruh terhadap karakteristik marshall pada campuran perkerasan HRS-WC
yaitu menurunnya nilai stabilitas dan MQ. Berdasarkan spesifikasi dari DPU-2005
untuk jenis HRS-WC syarat minimum nilai stabilitas 800 kg, sedangkan MQ
250 kg/mm. Hasil tes dengan kadar campuran 5% dan 10% diperoleh nilai
stabilitas dan MQ berada di atas syarat minimum yang telah ditetapkan. Kadar
optimum residu oli yang boleh dicampur berdasarkan nilai stabilitas yaitu 13,8%,
sedangkan untuk MQ 11,5%. Maka kadar residu oli 11,5% merupakan campuran
yang paling optimal pada HRS-WC.