Abstrak


Perancangan Model Simulasi Shop Floor Layout Pada Unit Sigaret Kretek Mesin (Skm) Pt. Djitoe Indonesian Tobacco Coy Surakarta


Oleh :
Ardini Mita Puspa Dewanti - I0306018 - Fak. Teknik

Perancangan ulang shop floor layout merupakan salah satu usaha untuk mengurangi waste dan meningkatkan produktivitas lini produksi. Perancangan ulang shop floor layout memberikan penghematan jarak material handling dan penurunan ongkos material handling. Keberhasilan dari perancangan ulang shop floor layout dapat dievaluasi dengan menggunakan suatu alat yaitu simulasi. Simulasi dapat digunakan untuk memperkuat hasil perancangan ulang shop floor layout dan mengatasi masalah realokasi sumberdaya produksi yang tidak dapat dijelaskan pada perancangan ulang shop floor layout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan shop floor layout terhadap produktivitas lini produksi dan realokasi sumberdaya di lantai produksi unit SKM. Penelitian ini diawali dengan membangun model simulasi dengan menggunakan layout perusahaan. Selanjutnya dibangun model simulasi dengan menggunakan rancangan ulang layout perusahaan. Pada tahap tersebut juga dilakukan perbandingan hasil model simulasi dari segi produk akhir yang dihasilkan, jumlah work in process dan waktu transfernya. Dilihat dari ketiga indikator tersebut, model simulasi dengan menggunakan rancangan ulang layout perusahaan dijadikan dasar untuk pengembangan model simulasi alternatif. Berdasarkan pengembangannya terbentuk 5 model simulasi alternatif yang dilakukan dengan cara penambahan, pengurangan dan alokasi sumberdaya produksi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan menggunakan rancangan ulang layout perusahaan memberikan peningkatan jumlah produk akhir rokok reguler sebesar 0,65% dan produk rokok slim sebesar 1,89%. Selain itu menurunkan jumlah work in process (WIP) untuk rokok reguler sebesar 0,14% dan rokok slim sebesar 2,36% dan menurunkan waktu transfer yang dibutuhkan untuk lini produksi rokok reguler sebesar 24,66 % dan rokok slim sebesar 27,78%. Untuk meningkatkan jumlah produk akhir rokok reguler dapat digunakan model simulasi alternatif 2 yaitu dengan menambah 1 mesin packing reguler dan 1 mesin packing slim. Sedangkan untuk meningkatkan jumlah produk akhir rokok slim dapat digunakan model simulasi alternatif 3 yaitu dengan menambah 1 mesin packing reguler,1 mesin packing slim, dan 1 mesin labelling slim.