Abstrak


Hubungan Status Gizi Dengan Tingkat Kecerdasan Intelektual (Intelligence Quotient – Iq) Pada Anak Usia Sekolah Dasar Ditinjau Dari Status Sosial-Ekonomi Orang Tua Dan Tingkat Pendidikan Ibu


Oleh :
Primadiati Nickyta Sari - G0007131 - Fak. Kedokteran

Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan teknik random purposive sampling dengan jumlah sampel 72 siswa di SD N Yosodipuro 104 Surakarta. Status gizi diukur dengan indeks TB/U berdasarkan CDC 2000 Growth Chart, sedangkan kuesioner terstruktur digunakan untuk mengetahui status sosial-ekonomi orang tua dan tingkat pendidikan ibu. Skor IQ diukur dengan Culture Fair Intelligence Test. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan regresi liner ganda. Hasil Penelitian: Status sosial-ekonomi orang tua tidak berhubungan dengan skor IQ anak (p>0,25). Dibandingkan anak dengan status gizi normal, anak dengan status gizi rendah mempunyai skor IQ 13 poin lebih rendah secara signifikan (koefisien = –13,299; p<0,001; IK 95% = -20,084, -6,514), sedangkan anak dengan gizi baik mempunyai skor IQ 10 poin lebih tinggi namun tidak signifikan secara statistik (koefisien = 10,965; p=0,105; IK 95% = -2,368, 24,298). Anak dengan ibu yang berpendidikan rendah mempunyai skor IQ 10 poin lebih rendah dibandingkan anak dengan ibu berpendidikan menengah (koefisien = –10,052; p=0,012; IK 95% = -17,841, -2,263), sedangkan anak dengan ibu berpendidikan tinggi mempunyai skor IQ 9 poin lebih tinggi (koefisien = 9,481; p=0,039; IK 95% = 0,488, 18,474). Faktor status gizi anak dan tingkat pendidikan ibu berkontribusi terhadap IQ anak sebesar 31,75% (Adjusted-R2 = 0,3175). Simpulan: Status gizi merupakan faktor yang mempunyai hubungan paling kuat dengan IQ anak setelah mempertimbangkan faktor pendidikan ibu.