Abstrak
Analisis Usaha dan Alternatif Strategi Pengembangan Agribisnis Pembenihan Ikan Lele Dumbo di Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten
Oleh :
Joko Wibowo - H0306068 - Fak. Pertanian
RINGKASAN
Joko Wibowo. H 0306068. 2011. “Analisis Usaha dan Alternatif Strategi Pengembangan Agribisnis Pembenihan Ikan Lele Dumbo di Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten”. Dibimbing oleh Dr. Ir. Mohd. Harisuddin, MSi dan Ir. Rhina Uchyani, MS. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar biaya, penerimaan, pendapatan bersih dan efisiensi usaha pembenihan ikan lele dumbo di Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten, mengidentifikasi kondisi faktor-faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan eksternal (Peluang dan Ancaman) dalam sistem agribisnis pembenihan ikan lele dumbo di Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten dan merumuskan alternatif strategi pengembangan agribisnis pembenihan ikan lele dumbo di Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten.
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), yaitu Kabupaten Klaten. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Metode analisis data yang digunakan adalah (1) analisis usaha untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, pendapatan bersih dan efisiensi usaha pembenihan ikan lele dumbo, (2) analisis deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan agribisnis pembenihan ikan lele dumbo, (3) matriks SWOT untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan agribisnis pembenihan ikan lele dumbo di Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa (1) Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk usaha pembenihan ikan lele dumbo yaitu Rp. 2.625.045,00 Penerimaan sebesar Rp. 3.825.000,00 dan Pendapatan sebesar Rp. 1.199.955,00 serta nilai R/C rationya sebesar 1,457 berarti usaha pembenihan ikan lele dumbo ini efisien. (2) Kekuatan dalam pengembangan agribisnis pembenihan ikan lele dumbo adalah kontinuitas produksi benih, kualitas benih, usaha pembenihan yang mudah dan resiko kecil, organisme pengganggu mudah diatasi, saprodi mudah didapat dan SDA yang mendukung. Kelemahannya adalah kemampuan memperoleh teknologi masih terbatas, posisi petani sebagai penerima harga, pelaksanaan usaha pembenihan kurang optimal, keterbatasan modal dan pengelolaan keuangan petani pembenih kurang baik. Peluangnya adalah meningkatnya permintaan lele dumbo, hubungan yang baik dengan stakeholder, kondisi lingkungan aman, bantuan dari pemerintah, penyuluhan rutin dari PPL. Ancamannya adalah kenaikan harga pakan, tuntutan penanganan limbah, berkembangnya teknologi pembenihan daerah lain, harga benih di daerah lain lebih murah dan peningkatan pemasaran benih jenis ikan lain. (3) Alternatif strateginya adalah Mempertahankan kualitas produk benih dan meningkatkan kerja sama dengan stakeholder serta mempererat kemitraan untuk mempertahankan kontinuitas produksi dan dapat bertahan di pasaran, Melakukan pengawasan terhadap resiko usaha pembenihan ikan lele dumbo dengan pemerintah, Peningkatan pengelolaan usaha pembenihan melalui kerjasama dengan instansi yang terkait dalam rangka menambah daya saing produk benih, Memanfaatkan penyuluhan dan pelatihan dari PPL untuk meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi, pengaksesan pasar dan pengelolaan keuangan yang baik, Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk benih dan menciptakan alternatif sarana produksi yang murah dan ramah lingkungan, Pengelolaan SDA dan limbah secara maksimal dengan pemerintah dan masyarakat,