Abstrak


Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro (Pendekatan Tipologi Klassen, Swot, Qspm (Quantitative Strategic Planning Matrix))


Oleh :
Dini Kurnia Wardhani - H0307044 - Fak. Pertanian

Dini Kurnia Wardhani. H 0307044. 2011. “Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro (Pendekatan Tipologi Klassen, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix))”. Dibimbing oleh Wiwit Rahayu, SP. MP dan Nuning Setyowati, SP. MSc. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro, merumuskan alternatif strategi pengembangan komoditi pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro dan merumuskan strategi pengembangan komoditi pertanian terbaik di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), yaitu Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan Baureno merupakan daerah yang mengalami dampak banjir terparah berdasarkan luasan sawah yang tergenang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah (1) analisis Tipologi Klassen untuk menentukan klasifikasi komoditi pertanian, (2) analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dan alternatif strategi dalam pengembangan komoditi pertanian, (3) matriks QSPM untuk menentukan strategi terbaik dalam pengembangan komoditi pertanian. Hasil penelitian menggunakan Tipologi Klassen menunjukkan bahwa klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno berdasarkan pendekatan Tipologi Klassen terdiri empat klasifikasi komoditi, yaitu komoditi prima adalah pisang; komoditi potensial adalah padi, tembakau virginia, ayam buras dan ayam ras; komoditi berkembang adalah jagung, ubi kayu dan kambing serta komoditi terbelakang adalah kedelai, kacang hijau, mangga, kelapa, kapuk randu, sapi dan domba. Dalam perumusan strategi, dipilih satu dari tiap klasifikasi untuk dianalisis. Hasil analisis Tipologi Klassen, kemudian ditindak lanjuti dengan Focus Group Disscussion (FGD) untuk memperoleh faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang berpengaruh terhadap pengembangan komoditi pertanian. Hasil analisis SWOT terhadap faktor internal dan eksternal dari komoditi terpilih, menghasilkan alternatif strategi. Alternatif strategi untuk komoditi pisang adalah peningkatan diversifikasi produk olahan pisang, pengoptimalan peran PPL untuk meningkatkan kualitas SDM petani pisang, peningkatan kinerja infrastruktur untuk mendukung pemasaran pisang dan produk olahan pisang, peningkatan efisiensi usahatani pisang, pembinaan usahatani komoditi pisang dan peningkatan manajemen usahatani dan agroindustri pisang dan perluasan pangsa pasar pisang dan produk olahan pisang; alternatif strategi untuk komoditi padi adalah pemanfaatan secara optimal dukungan dari pemerintah dalam usahatani padi, perluasan jaringan pemasaran, penggunaan varietas padi yang tahan genangan air, peningkatan pengelolaan pasca panen, peningkatan peran BPP dalam alih teknologi usahatani padi di tingkat petani, peningkatan pengelolaan usahatani di tingkat petani, pembuatan sumur resapan di tingkat petani dan perbaikan kondisi infrastruktur penunjang; alternatif strategi untuk komoditi jagung adalah pemanfaatan secara optimal dukungan pemerintah, perluasan daerah pemasaran produk olahan jagung, pengotimalan manajemen usahatani jagung, pengantisipasian persaingan pasar produk olahan jagung, penggunaan benih jagung yang sesuai, pengoptimalan penggunaan teknologi informasi untuk mendukung pemasaran produk olahan jagung dan pengoptimalan upaya antisipasi banjir dan perbaikan tataniaga jagung dan sarana produksi jagung, alternatif strategi untuk komoditi sapi adalah pengoptimalan produksi sapi, pengantisipasian persaingan dengan sapi impor melalui peningkatan kualitas ternak sapi, peningkatan kualitas infrastruktur, peningkatan kualitas SDM peternak sapi, penelitian dan pengembangan untuk mendukung kontinyuitas pakan ternak sapi dan pengoptimalan bantuan permodalan dari pemerintah. Setelah diperoleh alternatif strategi dari setiap komoditi terpilih maka dilakukan analisis lanjut untuk mendapatkan satu strategi pengembangan terbaik dengan menggunakan analisis QSPM. Hasil analisis QSPM menunjukkan bahwa strategi pengembangan terbaik untuk komoditi pisang, padi, jagung dan sapi secara berurutan adalah peningkatan manajemen usahatani dan agroindustri berbahan baku pisang, penggunakan varietas padi yang tahan genangan air, pengoptimalan manajemen usahatani jagung dan pengantisipasian persaingan dengan sapi impor melalui peningkatan kualitas ternak sapi.