Abstrak


Model komunikasi dalam proses pembentukan keluarga di kalangan kader partai (studi kasus di Lajnah Tarbiyah Ai’liyah (LTA) DPD PK-Sejahtera Surakarta)


Oleh :
Himawan Ardhi Ristanto - D0206056 - Fak. ISIP

Komunikasi adalah inti dari semua hubungan sosial. Apabila orang telah mengadakan hubungan tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan menentukan apakah sistem tersebut dapat mempererat atau mempersatukan mereka, mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila muncul. Sebagai partai politik, PK-Sejahtera memiliki keunikan.Dalam pembinaan kader-kadernya, PK-Sejahtera satu-satunya partai yang menjadikan keluarga sebagai institusi pendidikan politik pada sisi yang lebih khusus, dan pendidikan ke-Islaman pada sisi yang lebih umum. PK-Sejahtera menanamkan kepada kaderkadernya bahwa keluarga menjadi faktor penting dalam perbaikan masyarakat dan Negara. Karena perhatian PK-Sejahtera kepada entitas keluarga maka didirikanlah Lajnah Tarbiyah Ai’liyah (LTA). Di dalam lajnah tersebut terdiri dari biro munakahat (pernikahan), Ketahanan Keluarga, dan Tarbiyah Anak Kader (TKA). Fungsi LTA adalah mengatur dan mengarahkan kader dalam proses pembentukan keluarga, pendampingan keluarga agar keluarga kader menjadi keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah, dan pembinaan terhadap anak kader. Penelitian ini mengambil lokasi di Partai Keadilan Sejahtera (PK-Sejahtera) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kota Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model komunikasi dalam pembentukan keluarga di kalangan kader partai, mengetahui respon kader partai terhadap LTA dan prosesnya, serta mengetahui loyalitas keluarga kader kepada PK-Sejahtera. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dengan metode studi kasus (case studies). Penarikan sample menggunakan snowball sampling, Sumber data penelitian ini berasal dari beberapa pemangku kebijakan (stake holder) antara lain pengurus dan anggota Dewan Pengurus Daerah (DPD) PK-Sejahtera Kota Surakarta yang dinilai paham terkait penelitian tersebut. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses analisis data meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan serta verifikasinya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Model komunikasi dalam pembentukan keluarga Kader PK-Sejahtera terdapat dua jalur yaitu kultural dan struktural. Jalur komunikasi kultural memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses pemahaman/ideologisasi bagi para kader PK-Sejahtera. Medium komunikasi dalam jalur komunikasi kultural adalah format-format kaderisasi PKSejahtera terutama halaqah. Efek proses pembinaan tersebut adalah loyalitas kader terhadap partai. jalur komunikasi struktural dapat ditemukan dalam proses perjodohan di intra Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Surakarta, terdapat tiga xii jalur perjodohan yaitu melalui LTA, Murobbi (Pembina) to Murobbi (M to M), dan jalur pilih langsung. Ketiga jalur tersebut tidak saling menegasikan peran pembina (murobbi). Pembina tetap dominan sebagai penanggungjawab (mas’ul) agar proses perjodohan “selamat”. Setiap proses yang terjadi harus senantiasa terlaporkan ke struktur LTA untuk di data base-kan. Keluarga kader yang menikah melalui mekanisme pembentukan keluarga PK-Sejahtera terbukti memiliki loyalitas terhadap partai, hal ini dikarenakan mekanisme tersebut tidak dapat dilakukan tanpa adanya pemahaman yang baik dan tidak bisa tanpa sebuah loyalitas kepada partai. Loyalitas dalam hal ini adalah loyal terhadap cara pandang yang dipakai oleh PK-Sejahtera. Lebih jauh terkait dengan afiliasi anak-anak kader terhadap partai, belum dapat dibuktikan hal ini dikarenakan anak-anak kader tersebut secara usia belum masuk dalam golongan pemilih pemula. Sebagian besar kader PK-Sejahtera memberikan respon positif terhadap konsep pembentukan keluarga sesuai arahan PK-Sejahtera serta hadirnya LTA. Hal ini dikarenakan proses tersebut sangat sesuai dengan syariat Islam sehingga prosesnya selamat. Hadirnya LTA dengan program-programnya membantu kader dalam melaksanakan proses pembentukan keluarga sakinah mawadah wa rohmah.