Abstrak


Hubungan antara tingkat pendidikan formal dengan kesediaan melakukan tes HIV ( Human Immunodeficiency Virus) di Surakarta


Oleh :
Noor Anggrainy Retnowati - G0007216 - Fak. Kedokteran

Tujuan: Tes HIV merupakan penyaring bagi berisiko tinggi tertular HIV misalnya; pengguna narkoba, mereka yang melakukan hubungan seks tidak aman serta ibu hamil yang berisiko. Pengambilan keputusan merupakan masalah yang komplek dan krusial dalam bidang kesehatan. Pendidikan merupakan salah satu penentu pengambilan keputusan dalam bidang kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan antara tingkat pendidikan formal dengan kesediaan melakukan tes HIV di Surakarta. Metode: Penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah semua pasien berisiko HIV yang terjaring oleh Lembaga Swadaya Masyarakat serta klinik VCT di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dari tanggal 14 Juni 2010 hingga 14 Juli 2010. Teknik sampling yang dipakai adalah total sampling. Data dianalisis dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16 for Windows dengan uji statistik Fisher’s Exact Test dan Mann Whitney Test. Hasil: Secara total terdapat responden yang terpilih sebagai sampel sejumlah 78 sampel, mereka terdiri dari 13 orang tidak sekolah/ pendidikan dasar, 56 orang dengan pendidikan menengah serta 9 orang dengan pendidikan tinggi. Setelah di analisis didapatkan hasil pendidikan formal berdasarkan total tahun pendidikan (p =0,205). Hasil perbandingan tingkat pendidikan berdasarkan kategori dasar-menengah (P =1,00; OR =1,06; CI =0,2-5,62), perbandingan tingkat pendidikan berdasarkan kategori dasar-tinggi (P =0,6; OR =0,42; CI =0,04-4,81), perbandingan tingkat berdasarkan kategori pendidikan menengah-tinggi (P =1,00; OR =0,58; CI =0,06-5,13). Simpulan: Ada hubungan antara tingkat pendidikan formal dengan kesediaan melakukan tes HIV (Human Immunodefiency Virus) di Surakarta namun secara statistik tidak bermakna.