Abstrak


Perbandingan Efek Hipourisemik Ekstrak Bekatul Beras Hitam dengan Allopurinol pada Tikus Putih yang Diinduksi Kafein


Oleh :
Agus Tin Dwi Utami - G0007029 - Fak. Kedokteran

Tujuan Penelitian: Bekatul beras hitam mengandung senyawa flavonoid dan anthocyanin, yang dikenal dapat menurunkan kadar asam urat darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak bekatul beras hitam berefek hipourisemik dan sejauh mana efektivitasnya dibandingkan allopurinol serta mengetahui hubungan peningkatan dosis dengan efek hipourisemiknya. Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode eksperimental pre and post test control group design. Sampel terdiri dari 24 ekor tikus putih strain Wistar jantan, berumur 2-3 bulan, berat badan 150-200g. Sampel dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing 4 ekor dipilih secara acak, yaitu (I) kontrol normal, (II) kontrol positif, (III) kontrol negatif, (IV) ekstrak bekatul beras hitam dosis 49 mg/200gBB, (V) ekstrak bekatul beras hitam dosis 98 mg/200gBB, (VI) ekstrak bekatul beras hitam dosis 196 mg/200gBB. Setelah 6 hari, darah diambil dari daerah retroorbital. Pengukuran kadar asam urat dengan spektrofotometri. Data diuji dengan One-way Anova ( α = 0,05) dan dilanjutkan uji LSD melalui program SPSS 16.0 for Windows. Hasil Penelitian: Uji One-way Anova menunjukkan perbedaan bermakna antara keenam kelompok. Uji LSD menunjukkan perbedaan bermakna antara kontrol negatif dengan kontrol positif, kontrol negatif dengan kelompok dosis 49 mg/200gBB dan kontrol positif dengan kelompok dosis 49 mg/200gBB. Simpulan Penelitian: Ekstrak bekatul beras hitam dosis 49 mg/200gBB secara statistik memiliki efek hipourisemik tetapi efeknya lebih rendah dibandingkan allopurinol. Penambahan dosis tidak diikuti peningkatan efek hipourisemik.