;

Abstrak


Hubungan pengetahuan, sikap dan motivasi kader dengan penemuan suspek tuberkulosis paru di Puskesmas Sanankulon


Oleh :
Eko Wahyudi - S54080920 - Sekolah Pascasarjana

Latar belakang : Cakupan penemuan kasus Tuberkulosis Paru di Kabupaten Blitar tahun 2009 baru mencapai 26%, sementara penemuan suspek Tuberkulosis Paru yang ditemukan masih sekitar 3709 suspek (31%). Angka Penemuan kasus Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sanankulon tahun 2009 sebesar 18,5%, dan suspek yang ditemukan hanya sebesar 179 suspek (33%). Masih rendahnya angka capaian ini, sehingga di Puskesmas Sanankulon dilaksanakan penjaringan suspek Tuberkulosis Paru dengan melibatkan peran serta masyarakat termasuk kader untuk meningkatkan angka cakupan (coverage) penemuan kasus Tuberkulosis Paru, namun dalam pelaksanaannya masih belum semua kader berperan aktif dalam kegiatan penemuan suspek Tuberkulosis Paru. Tujuan : Menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan motivasi kader dengan penemuan suspek Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sanankulon. Metode penelitian : Penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Nopember 2010. Populasi yang diteliti adalah seluruh kader kesehatan di Puskesmas Sanankulon Kabupaten Blitar sebanyak 276 orang dengan menggunakan teknik proportional random sampling diperoleh sampel penelitian sebanyak 163 responden. Variabel dependen adalah penemuan suspek Tuberkulosis Paru dan variabel independen adalah pengetahuan, sikap dan motivasi kader. Pengukuran variabel menggunakan kuesioner yang hasilnya dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda Hasil Penelitian : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan, sikap dan motivasi kader dengan penemuan suspek Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sanankulon, baik secara simultan maupun parsial. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara pengetahuan, sikap dan motivasi kader dengan penemuan suspek Tuberkulosis Paru sehingga disarankan kepada Dinas Kesehatan untuk melibatkan peran serta kader dalam penemuan suspek Tuberkulosis Paru sebagai upaya meningkatkan cakupan kegiatan. Bagi Puskesmas disarankan meningkatkan pengetahuan dan motivasi kader melalui upaya peningkatan pengetahuan dan motivasi dalam bentuk pendidikan kesehatan atau pelatihan secara berkala dan melakukan pendampingan dalam pelaksanaannya.