Abstrak


Pembuatan tape dari ubi kayu (manihot utilissima) yang tahan lama


Oleh :
Ana Titik Utami - I8307050 - Fak. Teknik

Proses pembuatan tape ubi kayu pada umumnya melalui tahap pengupasan, pencucian, pemasakan/perebusan, pendinginan, peragian dan pemeraman. Tahap yang memerlukan kecermatan pada pembuatan tape adalah perebusan, peragian, dan pemeraman. Tahap-tahap inilah yang dapat menghasilkan apakah tape manis dan tahan lama atau tidak. Permasalahan yang akan dicoba dipecahkan dalam penelitian ini adalah bagaimana memperlama waktu ketahanan tape ubi kayu melalui tinjauan jenis ubi kayu, proses pemasakan ubi kayu (lama waktu perebusan) dan proses peragian (jenis dan jumlah ragi). Tape Bondowoso dijadikan sebagai parameter tape ubi kayu yang berasa manis dan tahan lama. Variasi percobaan meliputi jenis ubi kayu (ubi kayu putih dan kuning), lama waktu pemasakan (sampai matang, 5 menit setelah air mendidih, 10 menit setelah air mendidih, 15 menit setelah air mendidih), jenis ragi yang digunakan (ragi Pati, ragi Solo dan ragi Peuyeum) dan jumlah penambahan ragi (2, 3, dan 4 gr/kg ubi kayu masak). Tape yang dihasilkan setelah masa pemeraman kemudian diuji secara kualitatif/organoleptik (penampakan, aroma dan rasa) dan secara kuantitatif (kadar alkohol, total asam). Dari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil bahwa tape yang dihasilkan dari ubi kayu yang dimasak/direbus 15 menit setelah air mendidih dan menggunakan ragi Solo dengan jumlah penambahan ragi sebanyak 4 gr/kg ubi kayu dapat memberikan hasil tape yang lebih tahan lama dan baik secara organoleptik. Sementara itu, jenis ubi kayu manis (ubi kayu kuning) memberikan hasil tape yang lebih tahan lama dan baik secara organoleptik jika dibandingkan tape dari ubi kayu putih.