;

Abstrak


Hubungan Persepsi dan Sikap dengan Perilaku Seks Pranikah di SMU Pgri 1 Sragen


Oleh :
Anas Rahmad Hidayat - S54080900 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Hubungan antara persepsi tentang seks pra nikah dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja di SMU PGRI I Sragen, (2) Hubungan antara sikap tentang seks pra nikah dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja di SMU PGRI I Sragen, (3) Hubungan antara persepsi dan sikap tentang seks pranikah dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja di SMU PGRI I Sragen Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 1 Kabupaten Sragen mulai bulan Agustus sampai dengan September 2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dan deskriptif . Populasi dalam penelitian adalah siswa tingkat satu, dua dan tiga. Instrument yang digunakan adalah kuesiner. Pengujian validitas dan reliabilitas instrument menggunakan uji Product Moment dan alpha chonbrach. Analisis data pada penelitian menggunakan Spearman Rho test pada hipotesis satu dan dua dilanjutkan dengan Logistic Regresion Test pada hipotesis tiga dengan tingkat signifikansi 5 %. Hasil penelitian : (1) Ada hubungan yang negative dan cukup signifikan antara persepsi tentang seks pra nikah dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja di SMU PGRI I Sragen dengan nilai p = 0.005 dan nilai r = - 0,273, (2) Ada hubungan yang negative dan cukup signifikan antara sikap tentang seks pra nikah dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja di SMU PGRI I Sragen dengan nilai p =0.011 dan nilai r = - 0,250, (3) Tidak terdapat hubungan yang negative dan cukup signifikan antara persepsi dan sikap tentang seks secara bersama dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja di SMU PGRI I Sragen, dengan nilai p = 0,102 dan Psedu R2= 0,043 yang berarti bahwa persepsi dan sikap hanya memberikan kontribusi dalam perilaku seks pra nikah pada remaja sebesar 4,3 %.Implikasi penelitian ini adalah banyaknya faktor lain yang berhubungan dengan perilaku seks pra nikah remaja perlu di gali lebih dalam lagi, misalnya religiusitas, peran orang tua dengan anak dan masih banyak yang lainnya. Perilaku seks pra nikah diharapkan tidak dilakukan oleh para remaja dengan pemantapan aplikasi moralitas dan religiusitas dalm kesehariannya sekaligus peran berkomunikasi antara orang tua maupun guru di sekolah serta masyarakat luas untuk bisa ikut mengontrol guna mewujudkan keluarga, masyarakat dan Indonesia yang sehat lahir dan bathin.