Abstrak
Desain Interior Museum Budaya Solo di Surakarta Dengan Pendekatan Solo Periode Kolonial Abad 17-19 Akhir (Batik, Keris, Wayang Dan Gamelan, serta Dolanan Tradisional)
Oleh :
Zanuar Sukarela - C0803030 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Desain Interior Museum Budaya Solo di Surakarta (Batik, Keris,
Wayang, Gamelan serta Dolanan Tradisional). Pengantar Tugas Akhir: Jurusan Desain Interior
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
”Perencanaan dan Perancangan Interior Museum Budaya Solo di Surakarta (Batik, Keris, Wayang,
Gamelan, serta Dolanan Tradisional) merupakan judul dari proyek perencanaan interior ini. Suatu
cara dalam merencanakan sebuah tempat yang berkualitas yang mempunyai konsep rekreatif,
edukatif dan sebagai sumber informasi. Lokasi perencanaan ini berada di kota Surakarta.
Perencanaan dan perancangan interior dibatasi pada elemen interior untuk lobby dan ruang pamer
terutama pada segi penataan ruang dan memusatkan perencanaan dan perancangan pada
penempatan lay out, furniture dan mempertimbangkan pemilihan warna yang berkaitan dengan
kontemporer dan sesuai dengan tema
Rumusan masalah yang ditampilkan adalah bagaimana menyelesaikan perencanaan kegiatan,
fasilitas, dan pola tata ruang yang baik, penataan ruang yang sesuai tema dengan menghadirkan
suasana dan penataan interior yang representative dalam menghadirkan sajian seni budaya
Surakarta dengan gaya Solo Kolonial kepada semua lapisan masyarakat, sehingga dapat
menampilkan tema Kolonial dengan penerapannya pada berbagai elemen-elemen interior yang ada
Tujuan dari karya ini adalah mewujudkan perancangan interior museum yang tetap
mengedepankan kaidahnya sebagai sarana edukasi, rekreasi, dan sumber informasi seni dan
budaya. Mewujudkan perancangan interior museum yang dapat melindungi dan mencegah materi
koleksi dari kerusakan dengan sistem yang menunjang, baik dari segi pencahayaan, penghawaan
dan sistem interior lain yang dapat mendukung dan menunjang usaha tersebut. Mewujudkan
perencanaan sistem display dan memecahkan sistem sirkulasi yang terarah pada interior museum
yang membutuhkan efisiensi, efektifitas, komunikatif dan kenyamanan sebagai aspek visual
sehingga tujuan museum sebagi sarana rekreasi dan sumber informasi dapat tercapai. Mewujudkan
penataan interior museum dengan pemakaian warna yang tidak mengganggu visual materi pamer
di dalamnya, dengan desain dan tema yang memanfaatkan teknologi sebagai konsep perancangan
interior pada penerapan sistem display dan unsur interior yang dapat memberikan daya tarik
kepada pengunjung.
Sasaran Desain yang ingin dicapai secara keseluruhan membuat bagian-bagian unsur perancangan
interior ke dalam perencanaan desain interior museum dengan memperhatikan faktor - faktor
kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya dengan berpijak pada norma dan ketentuan desain
yang ada.
Perancangan interior Museum Seni Budaya Surakarta di Surakarta (Batik, Keris, Wayang,
Gamelan, serta Dolanan Tradisional) ini adalah tersedianya wadah bagi pengenalan,
pengembangan dan pelestarian seni dan budaya di wilayah Surakarta serta tersedianya tempat bagi
pengunjung (masyarakat) di Surakarta khususnya, dalam mencari informasi yang lengkap ataupun
bagi pengunjung yang ingin melakukan penelitian juga bagi pengunjung yang ingin berekreasi seni