Abstrak
Perjuangan tentara pelajar Magelang dalam Revolusi fisik 1945-1949
Oleh :
Dian Nursiwi - K4406015 - Fak. KIP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Latar belakang terbentuknya
Tentara Pelajar (TP) Magelang, (2) Proses perekrutan anggota TP Magelang
dalam revolusi fisik 1945-1949, (3) Perjuangan TP Magelang dalam revolusi fisik
1945-1949, (4) Demobilisasi serta pengembangan diri dan usaha pewarisan bekas
anggota TP Magelang setelah revolusi fisik selesai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Sumber
yang digunakan adalah sumber lisan dan tertulis. Sumber lisan merupakan sumber
primer yang dilakukan dengan wawancara terhadap anggota TP atau saksi hidup
yang mengalami peristiwa terkait. Sedangkan sumber tertulis berupa sumber
primer dan sekunder, yaitu surat kabar dan buku-buku atau literatur yang
berhubungan dengan TP Magelang dalam revolusi fisik tahun 1945-1949.
Berdasarkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka dalam
pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka, dan teknik wawancara.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data historis yaitu
suatu analisis data sejarah yang mengutamakan ketajaman dalam melaksanakan
kritik dan interpretasi data sejarah berdasarkan teori politik.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa: (1) Latar belakang terbentuknya TP Magelang berhubungan
dengan (a) pecahnya perang kemerdekaan Indonesia tahun 1945 hingga 1949, (b)
Ketika Jepang menyerah kalah kepada Sekutu tahun 1945, Sekutu datang dan
berusaha menguasai Magelang (Magelang pada masa pendudukan Jepang
dijadikan markas Nakamura Kidoo Butai dan Kempetai). Kedua alasan ini
mendorong para pelajar di Magelang untuk bangkit dan meninggalkan bangku
sekolah dan berjuang dengan mendirikan organisasi TP mempertahankan
kemerdekaan, (2) Proses perekrutan TP diikuti oleh pelajar-pelajar dari SMP
Negeri Magelang, Sekolah Pertukangan Magelang/Muntilan/Temanggung,
Sekolah Guru Negeri Magelang, Sekolah Pertanian Mertoyudan. Persyaratannya
minimal mereka kelas III SMP. Tidak ada tes atau pendaftaran terlebih dahulu
karena dalam situasi perang (3) Peranan TP Magelang pada masa perang
kemerdekaan adalah pengambilalihan kekuasaan dan pelucutan senjata dari
Jepang, menyerang pasukan Inggris dan Gurkha di Magelang, meakukan perang
gerilya di Kulonprogo, melawan Belanda pada Clash I dan II, mengadakan
sabotase dan penghadangan konvoi Belanda, ikut berjuang di front, yaitu: front
Srondol, Sukoarjo, Candiroto, Purwakarta, Ngasinan, Pingit, Getasan dan
Karanggede. (4) Setelah revolusi fisik selesai, pasukan TP Magelang
didemobilisasi berdasarkan PP no 32/49. Disediakan tiga pilihan yaitu kembali ke
bangku sekolah, masuk kembali ke dalam angkatan militer bagi mereka yang
memenuhi persyaratan militer, atau kembali ke masyarakat sipil dan bekerja
berdasarkan keahliannya. Dari ketiga pilihan itu yang paling banyak dipilih adalah
kembali ke sekolah.