Abstrak


Aplikasi millet (Pennisetum spp) merah dan millet kuning sebagai substitusi terigu alam pembuatan roti tawar : evaluasi sifat sensoris dan fisikokimia


Oleh :
Arista Nur’aini - H0606041 - Fak. Pertanian

Roti tawar merupakan roti yang berbentuk sponge, yaitu makanan yang sebagian besar volumenya tersusun dari gelembung-gelembung gas yang dihasilkan oleh yeast/Saccharomyces cerevisiae pada saat proses fermentasi. Bahan dasar roti tawar adalah gandum yang selama ini masih impor. Untuk mengurangi impor gandum maka perlu adanya substitusi tepung berbahan dasar lain, salah satunya adalah millet. Millet memiliki kandungan gizi cukup tinggi dan bisa di sejajarkan dengan terigu maupun tepung lainya. Namun saat ini pemanfaatan millet di Indonesia belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formula substitusi tepung millet kuning dan tepung millet merah yang tepat untuk menghasilkan roti tawar millet yang dapat diterima (acceptable). Kedua, untuk mengetahui karakteristik sensoris roti tawar millet kuning dan roti tawar millet merah terbaik dibandingkan dengan kontrol (tanpa penambahan millet) serta untuk mengetahui sifat fisikokimia roti tawar millet kuning dan roti tawar millet merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yaitu pengaruh substitusi tepung millet pada roti tawar. Dari satu faktor tersebut dibagi menjadi 6 formula yaitu K1 (10% tepung millet kuning), K2 (15% tepung millet kuning), K3 (20% tepung millet kuning), M1 (10% tepung millet merah), M2 (15% tepung millet merah), dan M3 (20% tepung millet merah). Data analisa sensoris yang diperoleh dianalisa dengan metode one way ANOVA, jika terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji beda nyata menggunakan analisa Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi α = 0,05. Data analisa sifat fisikokimia dianalisa dengan T-test pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukan, berdasarkan sifat sensoris dapat diketahui bahwa substitusi tepung millet kuning maupun tepung millet merah pada roti tawar yang paling optimal sebanyak 15%. Sifat fisikokimia roti tawar millet kuning dan roti tawar millet merah berdasarkan uji T-test pada tingkat kepercayaan α = 0,05 menunjukan tidak berbeda nyata. Kata Kunci : Roti tawar, tepung millet