Abstrak


Pengelolaan pengelolaan sampah di kompleks perumahan galmas residence sampah di Kompleks Perumahan Klaten


Oleh :
Ria Nur Utami - I8707050 - Fak. Teknik

Pencemaran lingkungan berhubungan erat dengan sampah karena sampah merupakan sumber pencemaran. Permasalahan sampah timbul karena tidak seimbangnya produksi sampah dengan pengolahannya dan semakin berkurangnya atau menurunnya daya dukung alam sebagai tempat pembuangan sampah. Di satu pihak, jumlah sampah terus bertambah dengan laju yang cukup cepat, sedangkan di lain pihak kemampuan mengolah sampah masih belum memadai. Sesuai sumber penghasil sampah dan kegiatan di sumber timbulan adalah pemukiman penduduk sebagai tempat tinggal masyarakat, maka komponen sampah yang paling dominan adalah organik. Pengelolaan yang paling sesuai dengan jenis sampah organik adalah dengan cara komposting. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan management persampahan dan merencanakan suatu reaktor kompos. Penelitian ini dilakukan di Perumahan Galmas Klaten. Pada penelitian ini sampah dipilah langsung dari sumbernya berdasarkan jenisnya yakni organik dan anorganik. Dari sampah organik dilakukan komposting secara aerobik dengan menambahkan larutan green phoskko, menggunakan rotary klin, untuk sampah anorganik dikelola melalui pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, hingga ke TPS dan selanjutnya dibuang ke TPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan metode literatur. Penelitian menggunakan 10 sampling rumah dan menggunakan sampah dari Ruang Terbuka Hijau pada perumahan Galmas tersebut. Diperoleh jumlah timbulan sampah untuk rumah tangga sebesar 0,35667 kg/jiwa/hari dengan sampah organik sebesar 77,48%, dan sampah anorganik 22,52%, sedangkan timbulan sampah untuk Ruang Terbuka Hijau sebesar 1,44333 kg/jiwa/hari dengan sampah organik sebesar 65,13%, dan sampah anorganik 34,87%. Sarana dan prasarana pengumpul sampah yang tersedia berupa: wadah sampah oleh masing-masing rumah, 1 buah gerobak bermotor, dan 1 buah TPS. Dalam proses pengomposan menggunakan 1ton sampah organik yang dihasilkan dari perumahan serta diambilkan dari pasar terdekat, pada hari ke-5 sampai ke-7 terjadi proses pematangan dengan suhu dibawah 30 ¢ªC . hasil dari pengolahan tersebut menghasilkan kompos sekitar 400kg serta minimum 30 botol pupuk organik cair.