Abstrak
Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model arias ditinjau dari aktivitas belajar siswa kelas vii semester i SMP Negeri 2 Mojolaban
Oleh :
Dwi Indarti - X1306031 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Apakah pembelajaran
matematika menggunakan model ARIAS menghasilkan prestasi belajar
matematika yang lebih baik dibandingkan model konvensional pada sub pokok
bahasan Operasi Hitung Pecahan. (2) Apakah siswa-siswa yang memiliki aktivitas
belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik
dibandingkan dengan siswa-siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dan
apakah siswa-siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang mempunyai prestasi
belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa-siswa yang
memiliki aktivitas belajar rendah, pada sub pokok bahasan Operasi Hitung
Pecahan. (3) Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar
siswa terhadap prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan Operasi
Hitung Pecahan.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 2 Mojolaban tahun ajaran
2010/2011 yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah siswa 308 siswa. Sampel
penelitian ini diambil secara cluster random sampling, diperoleh 2 kelas yaitu,
kelas VII E sebagai kelas eksperimen sebanyak 37 siswa dan kelas VII F sebagai
kelas kontrol sebanyak 38 siswa. Uji coba instrumen dilaksanakan di SMP N 2
Jaten. Model pembelajaran yang digunakan adalah model ARIAS untuk kelas
eksperimen dan model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi untuk
mengumpulkan data yang berupa data nilai UASBN SD mata pelajaran
matematika tahun pelajaran 2009/2010, metode angket untuk data aktivitas belajar
matematika siswa dan metode tes untuk data prestasi belajar matematika siswa
pada subpokok bahasan operasi hitung pecahan. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama yang dilakukan
setelah dilakukan uji normalitas dengan metode Liliefors dan uji homogenitas
dengan metode Bartlett.
Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi dua jalan dengan sel
tak sama diperoleh hasil: (1) pembelajaran matematika dengan model ARIAS
menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pembelajaran
dengan model konvensional pada subpokok bahasan operasi hitung pecahan (Fa =
4.7014 > 3.988 = F0.05;1,69 pada taraf signifikansi 5%), (2) Terdapat perbedaan
prestasi belajar matematika antara siswa yang mempunyai aktivitas belajar
matematika tinggi, sedang maupun rendah pada subpokok bahasan operasi hitung
pecahan (Fb = 12.3679 > 3.138 = F0.05;2,69 pada taraf signifikansi 5%). Siswa
dengan aktivitas belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar matematika
yang lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar matematika sedang dan
vi
rendah. Sedangkan siswa yang memiliki aktivitas belajar matematika sedang
mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baik dengan siswa yang
mempunyai aktivitas belajar matematika rendah. (3) Tidak terdapat interaksi
antara model pembelajaran dan aktivitas belajar matematika siswa terhadap
prestasi belajar siswa pada subpokok bahasan operasi hitung pecahan (Fab =
0.0949 < 3.138 = F0.05;2,69 pada taraf signifikansi 5%).