Abstrak


Faktor Pengaruh Perubahan PenggunaanLahan Pertanian Menjadi Lahan Industridi Zona Industri Palur Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Isnaeni Murti Nur Weni - I0606027 - Fak. Teknik

Pertambahan penduduk suatu kota akan berimplikasi terhadap peningkatan kebutuhan lahan dan lapangan pekerjaan. Karena semua aktivitas dilakukan di atas lahan, maka akan terjadi persaingan penggunaan lahan. Kecenderungan dari persaingan ini menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan, terutama di daerah hinterland di mana lahan persawahan masih tersedia cukup luas. Di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar dimana zona industri Palur berada di dalamnya adalah salah satu daerah hinterland dan menjadi limpahan dari pergeseran penggunaan lahan tersebut. Studi ini mencoba menangkap fenomena alih fungsi lahan pertanian menjadi industri yang terdapat di zona industri Palur, dilihat dari sisi permintaan dan penawaran lahan. Sasaran dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan luas lahan pertanian dan industri, mengidentifikasi proses perubahan penggguna lahan yang terjadi, dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor serta bobot penyebab perubahan tersebut. Metode yang digunakan untuk analisis perubahan luas adalah metode overlay peta dengan membandingkan peta lama (peta rencana tata guna lahan) dengan sumber data lama dan baru. Metode analisis kualitatif deskriptif dengan mengkaji aspek manajemen lahan yang merupakan paduan dari tiga sistem, yaitu sistem aktifitas, pengembangan dan lingkungan digunakan untuk mengidentifikasi proses perubahan penggunaan lahan yang terjadi. Sedangkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan bobot faktor penyebab perubahan penggunaan lahan yang terjadi menggunakan metode analisis faktor. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa luas lahan pertanian di zona industri Palur berkurang 126,596 Ha, dan luas lahan industri bertambah 54,6 Ha. Selain terjadi penyimpangan luas, ternyata juga terdapat penyimpangan lokasi industri dari yang sudah ditetapkan. Adapun dalam proses perubahannya, terjadi pertemuan antara demand dan supply di mana dari sisi demand, preferensi pengusaha dalam berlokasi industri memerlukan lahan untuk membangun pabrik dan dari sisi supply, preferensi pemilik lahan pertanian dalam penjualan lahannya mengakibatkan terjadinya perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi industri. Berdasarkan perhitungan analisis faktor, diperoleh enam faktor penyebab perubahan penggunaan lahan. Dari sisi permintaan diperoleh faktor input proses produksi dengan bobot 0,917 (yang berarti bahwa faktor input proses produksi mempengaruhi perubahan pernggunaan lahan sebesar 91,7%), faktor penunjang proses produksi dengan bobot 0,812 (yang berarti bahwa faktor penunjang proses produksi mempengaruhi perubahan pernggunaan lahan sebesar 81,2%), dan faktor eksternal proses produksi dengan bobot 0,717 (yang berarti bahwa faktor eksternal proses produksi mempengaruhi perubahan pernggunaan lahan sebesar 71,7%). Sedangkan dari sisi penawaran, diperoleh faktor internal pemilik lahan dengan bobot 0,783 (yang berarti bahwa faktor internal pemilik lahan pertanian mempengaruhi perubahan pernggunaan lahan sebesar 78,3%), faktor pertimbangan ekonomis dengan bobot 0,703 (yang berarti bahwa faktor pertimbangan ekonomis mempengaruhi perubahan pernggunaan lahan sebesar 70,3%), dan faktor intervensi pemerintah dengan bobot 0,921 (yang berarti bahwa faktor intervensi pemerintah mempengaruhi perubahan pernggunaan lahan sebesar 92,1%). Berdasarkan temuan hasil studi ini dapat diberikan suatu rekomendasi bahwa RTRK Palur tahun 1991-2001 perlu dievaluasi. RTRK yang telah disusun dapat dipertahankan namun perlu dievaluasi agar mampu mengarahkan mekanisme pasar (kondisi permintaan dan penawaran lahan) yang terjadi, sehingga pada praktiknya mampu mengarahkan pertumbuhan aktivitas-aktivitas lain yang muncul sebagai akibat dari pertumbuhan aktivitas industri. Selanjutnya perlu dibuatkan RTRK Palur yang baru untuk memperbaharui RTRK yang lama. Di dalam penyusunan RTRK yang baru diharapkan dapat mengevaluasi gejala perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kondisi eksisting, sehingga apabila terjadi perubahan yang cenderung menyimpang akan segera diantisipasi. Kata kunci : faktor pengaruh, perubahan penggunaan lahan, pertanian, industri