;

Abstrak


Efektivitas Metode Pembelajaran Peta Konsep dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kreativitas Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri di Kota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2010 / 2011


Oleh :
Walter Punding - S850809119 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui lebih baik tidaknya prestasi belajar matematika antara siswa yang diajarkan dengan metode peta konsep dan metode konvensional. (2) Untuk mengetahui lebih baik tidaknya prestasi belajar matematika antara siswa yang mempunyai kreativitas tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kreativitas sedang dan kreativitas rendah, serta prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kreativitas sedang dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kreativitas rendah. (3) Untuk mengetahui lebih baik tidaknya prestasi belajar matematika antara siswa yang diajarkan dengan metode peta konsep dibandingkan dengan siswa yang diajarkan menggunakan metode konvensional, pada masing-masing siswa dengan kreativitas tinggi, kreativitas sedang dan kreativitas rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental semu (quasi-experiment research) dengan menggunakan rancangan faktorial 2x3. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2010 sampai Desember 2010 dengan populasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kota Palangka Raya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stratified Cluster Random Sampling. Sedangkan sampel yang terpilih adalah siswa-siswa dari SMAN 1 Palangka Raya, SMAN 3 Palangka Raya dan SMAN 4 Palangka Raya yang masing-masing terdiri dari 2 kelas yaitu satu kelas untuk kelas eksperimen dan satu kelas untuk kelas kontrol. Jumlah siswa yang ditetapkan sebagai sampel adalah sebanyak 210 siswa, yaitu 105 siswa untuk kelas eksperimen dan 105 siswa untuk kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, angket dan tes. Metode dokumentasi untuk mengumpulkan data kemampuan awal yang digunakan untuk uji keseimbangan, metode angket untuk mengumpulkan data kreativitas siswa dan metode tes untuk mengumpulkan data prestasi belajar matematika. Sebelum instrumen tersebut digunakan terlebih dahulu dilakukan ujicoba di kelas XI IPA SMAN 2 Palangka Raya. Analisis instrumen tes menggunakan validitas isi oleh experts judgement dan reliabilitas tes menggunakan uji KR – 20, sedangkan analisis butir tes dengan uji daya pembeda dan tingkat kesukaran. Analisis instrumen angket menggunakan validitas isi oleh experts judgement dan reliabilitas angket menggunakan Cronbach Alpha, sedangkan analisis butir angket menggunakan uji konsistensi internal. Dari 40 butir tes yang diujicobakan diperoleh 30 butir tes yang dipakai, sedangkan dari 40 butir angket yang diujicobakan diperoleh 32 butir angket yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis variansi (Anava) dua jalan dengan sel tak sama, dan dilanjutkan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe. Sebelum data dianalisis dengan uji anava terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dengan metode Liliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett. Hasil analisis data menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama dengan taraf signifikansi α = 0,05 adalah (1) Ada perbedaan efek antar baris (Fa = 8,9769 > F0,05;1;204 = 3,8875), dengan kata lain terdapat perbedaan efektivitas metode pembelajaran peta konsep dengan metode pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar matematika. (2) Ada perbedaan efek antar kolom (Fb = 21,0879 > F0.05;2;204 = 3,0402), dengan kata lain terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara kelompok kreativitas tinggi, sedang dan rendah. (3) Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dan tingkat kreativitas siswa terhadap prestasi belajar matematika (Fab = 0,9693 < F0.05;2;204 = 3,0402). Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) Prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan metode peta konsep lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan metode konvensional, (2) Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa dengan kreativitas sedang dan kreativitas rendah, prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kreativitas sedang lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa dengan kreativitas rendah, (3.a) Pada siswa dengan kreativitas tinggi, prestasi belajar matematika yang diajarkan dengan metode peta konsep lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang diajarkan dengan metode konvensional, (3.b) Pada siswa dengan kreativitas sedang, prestasi belajar matematika yang diajarkan dengan metode peta konsep lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang diajarkan dengan metode, (3.c) Pada siswa dengan kreativitas rendah, prestasi belajar matematika yang diajarkan dengan metode peta konsep lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang diajarkan dengan metode konvensional.