Abstrak


Hubungan metode pembiayaan dengan persepsi kualitas pelayanan pasien rawat inap Di RSUD Tipe A Dr Moewardi


Oleh :
Rini Kartika Dewi - G0007141 - Fak. Kedokteran

Tujuan: Memberikan pelayanan kesehatan optimal dan berkualitas kepada masyarakat luas bukanlah perkara mudah, tetapi juga bukan merupakan hal yang mustahil untuk diwujudkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara metode pembiayaan dengan persepsi kualitas pelayanan rawat inap pasien umum, pasien Askes, dan pasien Jamkesmas di RSUD Tipe A. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik, dan pengambilan data secara observasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan teknik quota sampling. Ukuran sampel untuk analisis multivariat, yaitu berjumlah 15-20 untuk setiap variabel independent. Terdapat empat variabel independen yang terdiri dari: metode pembiayaan, umur, pendidikan, dan pendapatan. Maka jumlah responden minimal yang dibutuhkan sebanyak 60 orang, yang dibagi dalam tiga kelompok, yaitu 20 pasien umum, 20 pasien Askes, dan 20 pasien Jamkesmas yang dipilih secara acak hingga memenuhi 60 orang. Hasil: Berdasarkan uji Kruskal Wallis tentang beda kualitas menurut metode pembiayaan menunjukkan terdapat perbedaan yang secara statistik signifikan kualitas pelayanan rawat inap menurut metode pembiayaan kesehatan, untuk aspek reliability (p=0.016) serta kualitas keseluruhan (p=0.003). Sedangkan menurut uji Mann-Whitney, didapatkan hasil secara keseluruhan persepsi kualitas pelayanan pasien Jamkesmas lebih rendah daripada pasien Umum (p=0,000) dan pasien Askes lebih rendah daripada pasien Umum (p=0,022). Simpulan: Penelitian ini mendukung hipotesis bahwa terdapat pengaruh metode pembiayaan pelayanan kesehatan secara statistik signifikan terhadap kualitas pelayanan rawat inap sebagaimana dipersepsikan oleh pasien. Berdasarkan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney, didapatkan hasil kualitas pelayanan rawat inap yang diterima pasien umum lebih baik daripada pasien Askes, dan pasien Askes lebih baik daripada pasien Jamkesmas.