Abstrak


Perbedaan efek pemberian lendir bekicot (achatina fulica) dan gel bioplacenton™ terhadap penyembuhan luka bersih pada tikus putih


Oleh :
Sinta Prastiana Dewi - G0007157 - Fak. Kedokteran

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui adakah perbedaan efek pemberian lendir bekicot (Achatina fulica) dan gel bioplacenton terhadap penyembuhan luka bersih pada tikus putih. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan the post test only control group design. Hewan uji menggunakan 27 ekor tikus putih strain Wistar jantan dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok K (-), P, dan K (+). Pada semua kelompok dibuat luka bersih pada bagian punggung. Luka pada kelompok K (-) tidak diberikan apa-apa, luka pada kelompok P diberikan lendir bekicot, dan luka pada kelompok K (+) diberikan gel bioplacenton. Pemberian lendir bekicot dan gel bioplacenton dilakukan dua kali sehari selama empat hari. Pada hari kelima tikus putih dikorbankan dan diambil jaringan lukanya untuk pembuatan preparat. Penyembuhan luka diamati dengan menghitung jumlah sel fibroblas. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan One Way ANOVA menggunakan program SPSS for Windows Release 17. Hasil Penelitian : Pada penelitian ini diperoleh jumlah rata-rata sel fibroblas pada kelompok K(-) sebesar 312,33, kelompok P 488,88, dan kelompok K (+) sebesar 466. Hasil uji statistik One Way Anova menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara ketiga kelompok penelitian dengan p = 0,006 (p<0,050). Hasil uji statistik LSD juga menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok K (-) dengan K (+) dan kelompok K (-) dengan P. Simpulan Penelitian : Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian lendir bekicot maupun gel bioplacenton menimbulkan efek yang sama pada penyembuhan luka. Kata kunci : lendir bekicot, bioplacenton, luka bersih, fibroblas