Abstrak


Penerapan standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa Akuntabilitas Publik (sak-etap) pada umkm pengrajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Eri Kristanto - K7407073 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) persepsi UMKM pengrajin rotan di Desa Trangsang Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo mengenai Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP); (2) mengetahui penerapan Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada UMKM pengrajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo; (3) mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada UKM pengrajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Trangsan pada UMKM pengrajin rotan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah snowball sampling dimana sample yang diambil pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data dengan menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari proses reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Persepsi UMKM mengenai Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) ternyata masih kurang; (2) Dalam menyusun laporan keuangan UMKM pengrajin rotan belum sepenuhnya mematuhi dan belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), dalam membuat laporan keuangan ada 2 UMKM yang membuat laporan lengkap, 1 UMKM hanya membuat laporan laporan neraca dan laporan vi laba/rugi, 6 UMKM membuat laporan bisnis dan 7 UMKM tidak melakukan pencatatan sama sekali; (3) Kendala-kendala yang dihadapi oleh UMKM dalam menyusun laporan keuangan yaitu karena kurangnya pengetahuan secara teknis dalam menyusun laporan keuangan dan menganggap kegiatan pembukuan adalah tugas bagian keuangan sehingga UMKM tidak membuat laporan keuangan.