Abstrak


Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pada PD BKK Mojosongo Boyolali


Oleh :
Dwi Aris Kuncoro - F3308146 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

PD. BKK Mojosongo Boyolali merupakan lembaga keuangan mikro dengan kegiatan operasional utama menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito, kemudian menyalurkan kembali pada masyarakat dalam bentuk kredit. Proses pemberian kredit membutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern pemberian kredit yang diterapkan PD. BKK Mojosongo Boyolali telah memadai dan mengetahui kelebihan dan kelemahan dari sistem pengendalian intern pemberian kredit tersebut. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari pihak pertama atau perusahaan. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, penulis menemukan kelebihan dan kelemahan dalam sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PD. BKK Mojosongo Boyolali. Kelebihannya antara lain sudah terdapat pemisahan fungsi yang tegas, dokumen bernomor urut tercetak dan pemanfaatan tembusan, pencatatan dan otorisasi setiap transaksi oleh beberapa bagian, pemeriksaan mendadak, serta cuti wajib bagi karyawan. Sedangkan kelemahannya yaitu adanya perangkapan fungsi kredit dan analis kredit, adanya dokumen yang belum bernomor urut tercetak, surat perjanjian kredit hanya dibuat satu lembar, sikap kurang teliti dalam menganalisis kredit, serta masih adanya karyawan dengan latar pendidikan belum sesuai. Dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PD. BKK Mojosongo Boyolali sudah baikz. Hal ini dapat dilihat dari kelebihan yang ada. Sedangkan rekomendasi yang diberikan antara lain pemisahan fungsi analisis kredit dan pelayanan kredit, penggunaan dokumen bernomor urut tercetak, surat perjanjian kredit dibuat rangkap, dan lebih teliti dalam melakukan analisis kredit pegawai, serta pemberian tanggung jawab karyawan sesuai dengan latar belakang pendidikannya agar sistem pengendalian intern dapat lebih efisien lagi.