Abstrak


Pengaruh Pembelajaran Fisika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teamsachievement Divisions (Stad) dan Jigsaw II Ditinjau dari Interaksi Sosial Siswa terhadap Kemampuan Kognitif Siswa


Oleh :
Chafidhoh - K2306020 - Fak. KIP

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya : (1) perbedaan pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Jigsaw II; (2) perbedaan pengaruh antara interaksi sosial siswa kategori tinggi dan kategori rendah; (3) interaksi antara pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Jigsaw II dengan interaksi sosial siswa terhadap kemampuan kognitif siswa.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan disain faktorial 2 x 2. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas X Madrasah Aliyah Al-Mukmin Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010. Pengambilan sampel diambil secara acak (cluster random sampling) sehingga didapat 2 kelas, kelas XC terdiri dari 31 siswa dengan perlakuan pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai kelompok eksperimen dan kelas XD terdiri dari 33 siswa dengan perlakuan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan teknik observasi, tes dan angket. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalan dengan isi sel tak sama, kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut anava yaitu komparasi ganda metode Scheffe’.Dari hasil penelitian dapat disimpulkian bahwa (1) ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II terhadap kemampuan kognitif siswa { (FA = 4,315) > (F0.05;1,60 = 4.00)}, dan dari hasil uji lanjut anava didapatkan bahwa perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II terhadap kemampuan kognitif siswa tidak signifikan {( FA =3.693) < ( Ftabel = 4.00)}, (2) ada perbedaan pengaruh antara interaksi sosial siswa kategori tinggi dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa {( FB = 4,624) > (F0.05;1,60 = 4.00)}, dan dari hasil uji lanjut anava didapatkan bahwa perbedaan pengaruh antara interaksi sosial siswa kategori tinggi dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa adalah signifikan {(FB =4.233) > (Ftabel = 4.00)}, (3) tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II dengan interaksi sosial siswa terhadap kemampuan kognitif siswa {( FAB = 0,699) < (F0.05;1,60 = 4.00)}. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw II dapat diterapkan dalam pembelajaran Fisika. Kedua tipe pembelajaran ini hampir sama baiknya jika digunakan dalam pembelajaran Fisika untuk materi Listrik Dinamis di SMA. Selain itu, implikasi dari hasil penelitian ini adalah interaksi sosial siswa yang tinggi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, interaksi sosial siswa perlu ditingkatkan agar diperoleh kemampuan kognitif yang optimal.