Abstrak


Materialisme Politik Studi tentang Orientasi dan Pengaruhnya terhadap Proses Politik pada Pemilu Legislatif Tahun 2009


Oleh :
Danne Novendhi - D0303021 - Fak. ISIP

Reformasi politik yang berjalan sejak awal tahun 1998 telah banyak membawa perubahan dalam sistem politik di Indonesia. Berbagai perubahan prosedural dalam penyelenggaraan Pemilu telah dilakukan untuk menciptakan sebuah sistem yang lebih demokratis. Tetapi dalam proses politik yang berjalan di masyarakat ternyata masih meninggalkan permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi ‘momok’ dalam demokratisasi di Indonesia, yakni semakin merebaknya praktik money politics. Namun dibalik itu, di masyarakat ternyata berkembang sebuah realitas baru berupa pandangan politik yang lebih bersifat materialis, yang mementingkan aspek materi/ kebendaan/ uang dalam setiap aktivitas politiknya. Dimana dalam penelitian ini, orientasi politik itu disebut dengan ‘Materialisme Politik’. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tentang apa dan bagaimana Materialisme Politik berkembang sehingga mempengaruhi orientasi politik masyarakat dalam setiap proses politik yang berjalan, khususnya pada Pemilu Legislatif tahun 2009 lalu. Sebagai lokasi penelitian adalah di daerah pedesaan, yakni Desa Ngarum dan Mojorejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, peneliti berusaha menggambarkan dan menjelaskan tentang perkembangan Materialisme Politik berikut dengan berbagai aspek yang berpengaruh di dalamnya. Dalam pemilihan informan, peneliti menggunakan metode purposive sampling untuk memilih orang-orang yang terlibat dalam proses politik yang berjalan, sehingga mereka benar-benar memiliki banyak informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Para informan tersebut terdiri dari kontestan Pemilu/ Calon Legislatif, kader/ tim sukses, pemilih, dan informan yang berasal dari KPUD dan Panwaslu Sragen. Penelitian ini telah mengantarkan pada sebuah kesimpulan bahwa Materialisme Politik, disadari atau tidak, telah berkembang sebagai sebuah sistem nilai yang berpengaruh terhadap orientasi, pola interaksi dan perilaku politik baik dari kalangan kontestan Pemilu maupun masyarakat pemilih. Dari Materialisme Politik ini pula yang menjadi latar belakang berkembangnya kultur Demokrasi Transaksional dalam sistem perpolitikan yang berjalan di masyarakat dewasa ini.