Abstrak


Efektivitas Kegiatan Pembelajaran Agribisnis Ternak Kelinci Pada Program FEATI/P3TIP Di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung


Oleh :
Dian Novikasari - H0406023 - Fak. Pertanian

Pembangunan pertanian ditujukan untuk memperbesar produksi pertanian sekaligus mempertinggi pendapatan yang dapat dicapai dengan pengembangan agribisnis khususnya agribisnis peternakan. Salah satu komoditas ternak yang cukup menjanjikan saat ini yaitu kelinci. Pengembangan agribisnis ternak kelinci dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan metode pengembangan kapasitas pelaku utama. Seperti halnya adalah Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP)/FEATI (Farmer Empowerment Through Agricultural Technology And Information) merupakan program yang memfasilitasi kegiatan penyuluhan pertanian yang dikelola oleh petani. Keefektivitasan dari kegiatan sangat dibutuhkan. Hal yang perlu dikaji adalah mengenai faktor yang mempengaruhi efektivitas dengan tingkat efektivitas dalam kegiatan pembelajaran agribisnis ternak kelinci. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi efektivitas, tingkat efektivitas, dan hubungan faktor yang mempengaruhi efektivitas dengan tingkat efektivitas kegiatan pembelajaran agribisnis ternak kelinci di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Metode dasar penelitian ini adalah metode deskriptif dan dilakukan dengan teknik survei. Penelitian berlokasi di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung dengan responden sebanyak 55 orang yang diambil secara sensus. Metode analisis data yang digunakan Uji Compare Means. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dengan tingkat efektivitas kegiatan pembelajaran agribisnis ternak kelinci digunakan uji korelasi Rank Spearman (rs) dengan menggunakan program komputer SPSS 17,0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, waktu pertemuan kelompok, tingkat penguasaan materi kegiatan oleh penyuluh swadaya, dan penilaian proses pembelajaran tergolong sangat tinggi. Sedangkan jaringan komunikasi tergolong sangat rendah. Tingkat efektivitas kegiatan pembelajaran agribisnis ternak kelinci termasuk dalam kategori rendah. Dimana partisipasi anggota dalam kategori rendah dan tingkat pengetahuan dalam kategori sangat tinggi. Dari uji korelasi Rank Spearman pada taraf kepercayaan 95% menunjukan: kepemimpinan, waktu pertemuan kelompok, dan jaringan komunikasi memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan tingkat efektivitas kegiatan pembelajaran. Sedangkan tingkat penguasaan materi kegiatan oleh penyuluh swadaya dan penilaian proses pembelajaran memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan tingkat efektivitas kegiatan pembelajaran. Untuk jumlah kelinci dan pendapatan masing-masing memiliki hubungan yang tidak signifikan antara partisipasi dan pengetahuan.