Abstrak
Penggambaran Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Teater
Oleh :
Dwi Retno Pusporini - D0203063 - Fak. ISIP
Teater merupakan media yang mampu menggambarkan berbagai keadaan sosial maupun budaya di mana suatu masyarakat tersebut tinggal. Sebagai media penyampai informasi, teater merupakan media massa yang menjangkau khalayak sebagai penerima pesan. Dalam pementasan teater terkandung pesan-pesan yang berupa simbol verbal maupun non verbal. Pementasan teater Wajah Sebuah Vagina yang dipentaskan oleh Klompok Tonil Klosed Surakarta menggambarkan tentang kekerasan terhadap perempuan yang dialami tokoh utama wanitanya yang bernama Sumira. Dalam pementasan ini sutradara mencoba mengkomunikasikan pesan-pesan tentang kekerasan terhadap perempuan melalui simbol-simbol teater yang ditampilkan melalui para pemain maupun desain artistik pendukung pementasan. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana penggambaran kekerasan terhadap perempuan dalam pementasan teater Wajah Sebuah Vagina, yang mana simbol-simbol di dalam pementasan teater tersebut disampaikan secara verbal dan non verbal. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan Teknis Analisis Semiotika Roland Barthes (denotasi, konotasi dan mitos) untuk meneliti simbol-simbol dalam pementasan teater tersebut. Metode pengumpulan data diperoleh melalui data dokumentasi pementasan teater Wajah Sebuah Vagina. Sedangkan proses analisa data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: mengelompokkan adegan-adegan kunci ke dalam kategori yang telah ditentukan, menganalisanya kemudian menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penggambaran kekerasan terhadap perempuan dalam pementasan teater Wajah Sebuah Vagina meliputi: (a) kekerasan fisik dan (b) kekerasan non fisik. Kekerasan fisik yaitu berupa kekerasan seksual dan penganiayaan. Sedangakan kekerasan non fisik berupa human traficking, ancaman/ intimidasi, penghinaan dan pelecehan seksual.