Abstrak


Peran Komunikasi Antar Pribadi dan Kelompok dalam Program Penjangkauan dan Pendampingan (Outreach) Komunitas Pengguna Napza Suntik


Oleh :
Nethy Pudjiastuti - D1208598 - Fak. ISIP

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah, mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Salah satu dampak yang ditimbulkan penyalahgunaan narkoba adalah penularan virus HIV khususnya bagi pengguna narkoba suntik atau sering disebut dengan Injecting Drugs User (IDU). Upaya menyikapi penyebaran virus HIV pada pengguna narkoba suntik tersebut antara lain adalah dengan program harm reduction yaitu pengurangan dampak buruk penularan virus HIV/AIDS pada pengguna napza suntik melalui penjangkauan dan pendampingan pada para IDU. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui Peran Komunikasi Antar Pribadi dan kelompok dalam program Penjangkauan dan pendampingan (Outreach) Komunitas Pengguna Napza Suntik oleh LSM Mitra Alam Surakarta Di dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Kasus memiliki batas, lingkup kajian, dan pola pikir tersendiri sehingga dapat mengungkap realitas sosial atau fisik yang unik, spesifik dan menantang. Penulis menggunakan metode observasi semi partisipan dan wawancara serta studi kepustakaan. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung dalam proses komunikasi yang berlangsung dalam program pendampingan dan mekanisme kerja yang dilakukan dalam pelaksanaan program pendampingan di lapangan oleh Petugas Outreach LSM Mitra Alam Surakarta. Teknik analisa dilakukan melalui proses analisa data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah purposive sampling. Populasi adalah seluruh pihak LSM Mitra Alam mencakup seluruh staf LSM Mitra Alam, dan pengguna Napza Suntik. Sampelnya Manager Program, Koordinator Lapangan, 3 Petugas Lapangan, dan 3 orang pengguna Napza Suntik. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa peran komunikasi antar pribadi Melalui tatap muka secara langsung komunikasi antar pribadi antara petugas lapangan dengan pengguna napza suntik akan menjadi efektif karena petugas lapangan dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh pengguna napza suntik secara langsung sehingga dapat tercipta kredibilitas melalui : Keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Sedangkan Peran Komunikasi kelompok antara petugas lapangan dengan pengguna napza suntik dilakukan melalui proses diskusi kelompok. Komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok yang efektif maka program pengurangan dampak buruk penyebaran virus HIV pada IDU dapat berhasil sesuai tujuan program.