Abstrak


Persilangan Dialel Pada Enam Varietas Untuk Peningkatan Hasil Kedelai (Glycine Max (L) Merril)


Oleh :
Fransiska Herra Setyaningsih - H0106061 - Fak. Pertanian

Kedelai merupakan komoditas pertanian yang sangat penting, karena memiliki multi guna, dapat dikonsumsi langsung, dan dapat juga digunakan sebagai bahan baku agroindustri. Permintaan pasar terhadap kedelai yang terus meningkat perlu diimbangi dengan peningkatan hasil, salah satu caranya dengan persilangan antar varietas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui nilai daya gabung umum, daya gabung khusus, dan nilai heterosis dalam persilangan dialel enam varietas kedelai. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian UNS Jumantono Kabupaten Karanganyar. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap yang diulang empat kali. Bahan penelitian adalah tanaman kedelai yang terdiri dari varietas-varietas : Burangrang, Gepak Kuning, Grobogan, Anjasmoro, Argomulyo, dan Wilis. Data persilangan dianalisis ragam berdasarkan uji F 5%, dan apabila terdapat beda nyata dilanjutkan DMRT 5%. Daya gabung umum dan daya gabung khusus diperoleh dengan menggunakan metode II Griffing. Heterosis untuk kombinasi persilangan yang dihitung dibedakan antara mid parent dan high parent. Varietas Gepak Kuning menunjukkan daya gabung umum yang baik untuk umur panen dan jumlah polong isi 2. Berat biji terbesar diperoleh pada varietas Argomulyo. Sedangkan untuk jumlah polong isi 3 terdapat pada Anjasmoro. Daya gabung khusus yang baik diperoleh pada kombinasi persilangan varietas Anjasmoro dengan Wilis untuk jumlah polong isi 3, dan umur panen terendah pada varietas Gepak Kuning dengan Grobogan. Kombinasi persilangan varietas Burangrang dengan Anjasmoro menghasilkan daya gabung khusus untuk berat biji, dan untuk jumlah polong isi 2 pada varietas Grobogan dengan Argomulyo. Heterosis high parent terbaik pada persilangan varietas Burangrang dengan Gepak Kuning untuk jumlah polong isi 3 dan berat biji. Persilangan varietas Anjasmoro dengan Wilis menunjukkan jumlah polong hampa paling sedikit dan umur panen terendah.