Abstrak
Peran Lembaga Keuangan Koperasi Giri Jaya Mete Dalam Meningkatkan Produktivitas Ukm Mete Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri Tahun 2011
Oleh :
Devina Melinawati - K7407057 - Fak. KIP
Tujuan Penelitian ini adalah (1) mengetahui peran lembaga keuangan Koperasi Giri Jaya Mete dalam meningkatkan produktivitas UKM mete di Kelurahan Tanjungsari, (2) Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi lembaga keuangan Koperasi Giri Jaya Mete dalam meningkatkan produktivitas UKM mete di Kelurahan Tanjungsari, (3) Mengetahui usaha-usaha yang telah dilakukan oleh lembaga keuangan Koperasi Giri Jaya Mete untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Obyek penelitian ini adalah Petugas Disperindagkop Kabupaten Wonogiri, Pengurus Koperasi Giri Jaya Mete dan pengrajin UKM mete sebagai anggota. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model teknik analisis interaktif. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) Penyusunan Proposal, (2) Ijin Penelitian, (3) Pengumpulan Data, (4) Analisis Data, (5) Penyusunan Laporan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa (1) Sebagian besar masyarakat Tanjungsari bekerja di sektor industri mete, tetapi sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan permodalan. Peran lembaga keuangan yang dapat menangani permodalan UKM ini sangat dibutuhkan masyarakat. KSU Giri Jaya Mete yang bidang utamanya adalah USP, sangat berperan membantu para pengrajin mete dalam menyalurkan kredit modal dengan bunga ringan dan prosedur yang mudah. Dengan demikian, para pelaku UKM diharapkan dapat tercukupi modalnya untuk memproduksi mete demi meningkatkan produktivitasnya, (2) Faktor modal adalah unsur terpenting karena USP merupakan satu-satunya bidang usaha yang dijalankan KSU Giri Jaya Mete. Selama menjalankan kegiatannya, KSU Giri Jaya Mete mengalami beberapa permasalahan terutama permodalan, yaitu (a) ketimpangan jumlah anggota dan peminjam yang mengakibatkan dana yang dihimpun kurang dari dana yang seharusnya disalurkan, (b) koperasi hanya memiliki tiga orang karyawan yang masing-masing merangkap sebagai pengurus maupun pengelola, di samping tingkat SDM yang masih rendah, (c) kredit macet yang dapat mengakibatkan persediaan modal semakin terbatas, (3) Faktor permodalan koperasi diatasi dengan cara (a) mengajukan berbagai proposal permohonan modal kepada pemerintah, (b) menambah jumlah anggota agar jumlah simpanan juga bertambah, (c) koperasi mengatasi kredit macet dengan merekrut juru tagih yang datang ke rumah para peminjam dan menagihnya secara berangsur-angsur.