Abstrak


Pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada siswa kelas XII MD SMK Bhinneka Karya Surakarta tahun ajaran 2009/2010


Oleh :
Niken Desiana - X1206038 - Fak. KIP

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) perencanaan pembelajaran apresiasi puisi; (2) pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi; (3) evaluasi pembelajaran apresiasi puisi; (4) kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi; (5) upaya guru dalam mengatasi kendala yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah: (1) tempat dan peristiwa; (2) informan; dan (3) dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumen, observasi, dan wawancara. Validitas data diuji dengan triangulasi sumber/data dan triangulasi metode. Teknik Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Berdasarkan data dan hasil analisis, disimpulkan: (1) perencanaan yang dibuat oleh guru belum sepenuhnya sesuai dengan KTSP; (2) pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi pada kelas XII MD SMK Bhinneka Karya Surakarta sudah mengarah dan sesuai dengan tuntutan dalam KTSP; (3) evaluasi pembelajaran apresiasi puisi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan KTSP; (4) kendala-kendala dalam pembelajaran apresiasi puisi kelas XII MD SMK Bhinneka Karya Surakarta adalah (a) beberapa siswa masih tampak kurang tertarik terhadap pelajaran apresiasi puisi, (b) ada beberapa siswa yang merasa takut, tidak berani atau malu, bila disuruh membacakan puisi di depan kelas, (c) media pembelajaran yang tersedia di sekolah untuk pembelajaran apresiasi puisi masih terbatas atau kurang memadai, (d) kurangnya materi puisi dari buku paket maupun LKS atau modul yang digunakan sehingga guru mengombinasikan dengan materi dari buku referensi sastra yang lain; dan (5) upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi adalah: (a) guru berusaha menyuruh siswa untuk berlatih terus dalam membaca puisi dan menyuruh siswa untuk berlatih membuat suatu puisi menurut pengalaman pribadinya. Selain itu, agar siswa tetap selalu menerima dan antusias pada pelajaran apresiasi puisi, guru mengajak siswa tersebut untuk belajar di luar kelas, (b) untuk menghadapi siswa yang merasa takut, tidak berani, dan malu, guru meminta salah satu siswa untuk memberi contoh membacakan puisi di depan kelas kepada siswa yang lain dan guru (AS) juga mencoba memberi contoh pembacaan puisi yang baik, (c) guru berinisiatif membawa sendiri media yang belum disediakan oleh sekolah, misalnya membawa sendiri alat untuk memutarkan sebuah VCD untuk memperlihatkan contoh pembacaan puisi, dan (d) guru menggunakan buku referensi sastra yang lain, agar tidak hanya terfokus buku paket maupun LKS atau modul saja.