;

Abstrak


Kemampuan guru mengimplementasikan kurikulum tingkat satuan pendidikan dalam pembelajaran membaca siswa SMP (Studi Kasus di Kelas VIII SMP Negeri 2 Karangdowo Kabupaten Klaten)


Oleh :
Ika Ratnasari - S840809013 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) persepsi guru-guru SMP Negeri 2 Karangdowo Kabupaten Klaten mengenai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); (2) kemampuan guru Bahasa Indonesia dalam merencanakan pembelajaran membaca, yang meliputi penyusunan RPP, pemilihan materi, penerapan metode, dan penggunaan media; (3) kemampuan guru Bahasa Indonesia dalam melaksanakan penilaian pembelajaran membaca; (4) kendala-kendala yang dialami guru Bahasa Indonesia dalam pelaksanaan pembelajaran membaca; dan (5) upaya yang dilakukan guru Bahasa Indonesia untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam pelaksanaan pembelajaran membaca. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berupa penelitian studi kasus dengan mengambil tempat penelitian di SMP Negeri 2 Karangdowo, Kabupaten Klaten. Sumber data yang digunakan yaitu: tempat dan peristiwa, informan, dan dokumen. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara, analisis dokumen, dan angket. Uji validitas data dengan triangulasi metode, triangulasi sumber, dan review informan. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Berdasarkan temuan hasil penelitian di lapangan dapat disimpulkan bahwa: (1) persepsi guru-guru SMP Negeri 2 Karangdowo mengenai KTSP cukup baik; (2) kemampuan guru Bahasa Indonesia dalam merencanakan pembelajaran membaca cukup baik; (3) kemampuan guru Bahasa Indonesia dalam melaksanakan penilaian pembelajaran membaca sudah sesuai tuntutan KTSP yakni terdiri dari penilaian proses dan penilaian hasil; (4) kendala-kendala yang dialami guru Bahasa Indonesia dalam pelaksanaan pembelajaran membaca yaitu: (a) siswa kurang antusias mengikuti pelajaran, (b) banyak siswa kurang konsentrasi saat pembelajaran, (c) terdapatnya sekat atau pembatas ruangan menggunakan besi antarkelas VIII, (d) masih ada siswa yang kemampuannya masih jauh di bawah KKM, (e) guru kesulitan dalam hal penilaian, dan (f) sebagian besar siswa berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah; (5) upaya yang dilakukan guru Bahasa Indonesia untuk mengatasi kendala yang timbul yaitu: berusaha menggunakan strategi (metode) dan memberikan materi yang menarik serta mengajak siswa keluar kelas; menegur siswa yang gaduh atau berbicara sendiri, menyuruh membaca nyaring di hadapan siswa lain, dan memberikan pertanyaan; memberi himbauan pada para siswa sebelum pembelajaran agar benar-benar memperhatikan penjelasan guru dan meningkatkan konsentrasi saat membaca; memberikan pembinaan di luar jam pelajaran; mendalami konsep penilaian dari buku yang telah dibaca dan menerapkannya secara perlahan-lahan dalam pembelajaran; guru memaklumi dan tidak mengharuskan siswa untuk membeli dan memiliki buku atau referensi tertentu serta mengajak siswa agar lebih memanfaatkan fasilitas yang ada, misalnya perpustakaan.