Abstrak


Kecemasan dan Dampak dari Perilaku Seksual Pranikah pada Mahasiswa


Oleh :
Mayalisya Karmila - G0105004 - Fak. Kedokteran

Perilaku seksual pranikah adalah segala bentuk tingkah laku seksual yang dilakukan sebelum menikah. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan hubungan seksual pranikah. Namun banyak juga dampak yang diakibatkan perilaku seksual pranikah, baik fisik, psikologis maupun sosial. Salah satu dampak psikologis yang dialami yaitu kecemasan. Kecemasan dialami baik oleh perempuan maupun laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari perilaku seksual pranikah dan gambaran kecemasan yang dihadapi oleh mahasiswa sehubungan dengan perilaku seksual pranikah yang telah dilakukannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Subjek penelitian adalah mahasiswa program diploma atau sarjana di Surakarta dan sekitarnya yang berusia 18 – 24 tahun dan pernah melakukan hubungan seksual pranikah tanpa paksaan (tidak komersil). Data diperoleh dari wawancara, observasi, dan hasil skala kecemasan (TMAS) kemudian dianalisis dengan model analisis data interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku seksual pranikah, baik internal maupun eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah yaitu: adanya dorongan biologis yang tidak terkontrol, kurangnya ketaatan dalam menjalankan ibadah agama, adanya keinginan untuk mengaktualisasikan rasa cinta melalui hubungan seksual, kepopuleran individu, kematangan seksual yang lebih awal dialami, mekanisme pertahanan diri individu untuk menutupi kekurangan fisik yang dimiliki, penyaluran dari masalah yang sedang dihadapi, hasrat untuk melayani pasangan, prinsip sex just for fun, pasangan sudah dianggap sebagai sosok yang ideal. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah yaitu: pengaruh teman di lingkungan individu, kurangnya atau tidak adanya kontrol sosial dari lingkungan sekitar, ketidakberadaan dan kurangnya peran orang tua, tersedianya fasilitas yang mendukung perilaku seksual pranikah, maraknya media pornografi yang beredar dan mudah diakses, komitmen bersama pasangan, kurangnya media yang memberikan informasi tentang norma-norma dalam berperilaku, adanya larangan dari keluarga untuk menikah dini, adanya aturan dari beberapa instansi untuk tidak boleh menikah pada pegawai yang belum diangkat, pernah disakiti oleh pasangan yang sebelumnya, pengalaman yang menyenangkan dalam melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Hasil penelitian juga menunjukkan ada beberapa dampak perilaku seksual pranikah, berupa dampak fisik, psikologis, dan sosial, baik postif maupun negatif. x Dampak fisiknya yaitu kehilangan kesucian (virgin), adiktif akan seks dan gelisah jika libido tak terpenuhi, hamil hingga aborsi, sulit tidur, dada terasa sesak, sulit Konsentrasi, mimpi buruk, mempunyai lebih banyak pengalaman dan pengetahuan tentang seksualitas, merasakan refreshing / relaksasi. Dampak psikologisnya yaitu menyesal, merasa bersalah dan berdosa, cemas akan terjadinya kehamilan, cemas akan terkena aids dan penyakit menular seksual lainnya, cemas ditinggalkan pasangan, cemas akan jodoh, cemas akan penghargaan buruk dari suami kelak jika menikah, cemas dilaporkan pada orang tua, cemas jika sendirian, depresi, mudah curiga pada pasangan, sensitif dan mudah marah pada pasangan , tidak bebas dalam mengungkapkan perasaan kesal dan marah, prihatin akan keadaaan pasangan , sering menangis, pesimis, malas, berpikir akan mati, senang karena bisa memberikan kepuasan pada pasangan. Dampak sosialnya yaitu: Mempererat hubungan, muncul keyakinan akan keseriusan dari pasangan, sangat tergantung pada pasangan, dimintai pertanggung jawaban atas suatu kehamilan , dijauhi teman, menghindar dari dunia sosial Hasil penelitian ini juga menggambarkan bahwa para mahasiswa pelaku seksual pranikah memang mengalami kecemasan akibat perilaku seksual pranikah yang dilakukannya. Kecemasan lebih rentan dialami oleh subjek perempuan. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa gejolak perasaan subjek perempuan lebih mudah terpancing terutama pada topik-topik yang mengingatkan mereka akan problematika yang dihadapi setelah melakukan perilaku seksual pranikah, sedangkan subjek laki-laki lebih santai saat menceritakan pengalamanpengalaman mereka, bahkan cenderung menunjukkan ekspresi tidak terganggu sama sekali dengan perilaku seksual pranikah dan kecemasan yang pernah mereka alami. Hasil pengukuran skala TMAS juga menunjukkan bahwa subjek juga mengalami kecemasan secara umum. Subjek perempuan mengalami kecemasan tinggi dan subjek laki-laki mengalami kecemasan rendah. Kata kunci: kecemasan, dampak, perilaku seksual pranikah, mahasiswa. Premarital sexual behavior is any sexual behavior which is done before marriage. Many factors that cause a person to do premarital sexual intercourse. In fact, many impacts resulting from premarital sexual behavior, whether physical, psychological and social. One of the psychologicalimpact suffered is anxiety. Anxiety suffered by both women and men. This study aims to know the impacts of premarital sex behavior and the description of anxiety suffered by students, who conduct premarital sexual relations. This research is a qualitative case study design. The subjects were university students or graduate diploma program in Surakarta region aged 18- 24 years and had premarital sexual intercourse without coercion (not commercial). Data obtained from interviews, observation, and the anxiety scale (TMAS). And then analyzed with an interactive data analysis model Miles and Huberman. The results showed that there are several that influence the occurrence of premarital sexual behavior, both internal and eksternal. Internal factors causes of premarital sexual behavior, i.e.: uncontrollable biological impulse (libido), lack of obedience in carrying out religious worship, the desire to actualize a sense of love through sexual intercourse, the popularity of individual, having earlier sexual maturity, individual self-defense mechanism to cover the physical deficiencies that are owned, the distribution of the matters under faced, the desire to serve thecouple, the principle of sex just for fun, the couple has been regarded as the ideal figure. While external factors causes of premarital sexual behavior, i.e.: influence of friends in the neighborhood of individuals, the lack orabsence of social contol from the surrounding environment, absence and lack of parental role, the availability of facilities that support premarital sexual behavior, the number of pornographic media in circulation and easily accessible, commitment with the couple, the lack of media that provide information about norms of behavior, was banned from the family to get married early, the rule of few agencies to not be married to the employee who has not been appointed, had been hurt by aprevious partner, a pleasant experience in sexual intercourse with another person. Results also showed there is some impact premarital sexual behavior, physical impact, psychological, and social, both positive and negative. Physical impact, i.e.: losing virginity, having more experience and knowledge about sexuality, sexual addictive and anxious if libido is unfulfilled, difficulty sleeping, chest tightness, difficulty concentrating, nighmares, pregnancy and abortion, refreshing/relaxation, Psychological impact, i.e.: regret, feeling guilty and xii innocent, worried about the occurrence of pregnancy, anxiety affected aids and other sexually transmitted diseases, anxiety when left by the couple, worried about the mate, worried about poor appreciation of the husband if married later, anxiety if reported to the parents, anxious when alone, depression, easily suspicious of the couple, sensitive and easily upset to couple, minimizing express feeling of upset and angry, concerned about the state of the couple, often crying, pessimist, lazy, think will die,happy because giving satisfaction to the couple. Social impact, i.e.: strengthening the relationship, be sure to pair, highly dependent on your partner, held responsibility for a pregnancy, and shunned friends, away from the social world. Results showed that students who did have premarital sexual behavior are suffering anxiety. Women are more prone to suffer anxiety. Observation results also show that the fluctuations feeling in female subjects more easily provoked, especially on topics that remind them of the problems which is experiences after making premarital sexual behavior, whereas male subjects more relaxed as he recounted their experiences, even tend to show expression undisturbed at all with premarital sexual behavior and anxiety that they felt. TMAS scale measurement result also showed that subjects also suffered general anxiety. The subjects of women suffering high anxiety and male subjects suffering low anxiety. Keywords: anxiety, impact, premarital sex behavior, university students.