Abstrak


Kajian Yuridis Kesesuaian Alat Bukti Keterangan Terdakwa dengan Visum Et Repertum (Studi Kasus Pembunuhan Dengan Modus Asfiksia Nomor Register Perkara : PDM-43/KNYAR/Ep.1/0309)


Oleh :
Pondra Pradhika - E1107053 - Fak. Hukum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian visum et repertum dengan keterangan terdakwa dalam tindak pidana pembunuhan dengan modus asfiksia. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat preskriptif dan dilihat dari tujuannya termasuk penelitian hukum doktrinal atau normatif. Jenis data yang dipergunakan meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu studi kepustakaan baik berupa putusan, buku-buku, peraturan perundang-undangan, dan dokumen-dokumen. Analisis data menggunakan analisis data deduktif. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa kesesuaian alat bukti keterangan terdakwa dengan visum et repertum dalam kasus pembunuhan dengan modus asfiksia yaitu Visum Et Repertum sebagai alat bukti yang sah di persidangan membantu menguatkan bukti-bukti lainnya seperti keterangan terdakwa sehingga terdakwa tidak mampu berkelit ataupun berbohong dalam memberikan keterangan apabila dilihat dari bukti visum et repertum tersebut. Sedangkan peranan visum et repertum pada tahap penyidikan dalam mengungkap suatu tindak pidana pembunuhan dengan modus asfiksia dapat membantu hakim sebagai bahan pertimbangan untuk meyakinkan dirinya atas suatu peristiwa pidana sehingga dapat memberikan putusan akhir secara adil bagi terdakwa, walaupun dalam hal ini keterikatan hakim tidak mutlak sebab kedudukan hakim bebas dan visum et repertum tidak dapat berdiri sendiri sebagai alat bukti yang sah tanpa didukung oleh alat bukti lain. This research aims to find out how the synchronization of visum et repertum and the defendant’s information in murder crime with asphyxia mode. This study belongs to a prescriptive research and viewed from its objective belongs to a doctrinal or normative research. The type of data used including primary, secondary and tertiary data. Technique of collecting data used was library study encompassing verdicts, books, legislations, and documents. The data analysis was done using deductive data analysis. Considering the research it can be found the defendant’s information evidence on visum et repertum in murder case with asphyxia mode namely Visum Et Repertum as the legal evidence in the trial help confirming other evidences like the defendant’s information so that the defendant cannot equivocate or lie in giving information viewed from such visum et repertum evidence. Meanwhile the role of visum et repertum in the investigation in disclosing a murder crime with asphyxia mode can help the judge as the deliberation material to convince him/herself for a crime in making final decision justly for the defendant, although in this case the judge is bound absolutely because the judge’s position is free and visum et repertum cannot stand alone as the legitimate evidence with no support from other evidence.