Abstrak
Film Televisi dan Ketidakadilan Gender (Analisis Wacana Representasi Ketidakadilan Gender Terhadap Perempuan didalam Film Televisi “Sinema 20 Wajah Indonesia” SCTV), 159 Halaman.
Oleh :
Rizky Pratama Nusantara - D0206093 - Fak. ISIP
Ketidakadilan gender dapat diartikan sebagai sikap membedakan dalam memperlakukan perempuan dan laki-laki di dalam kebutuhan sehari-hari mereka. Hal ini termanifestasikan ke dalam berbagai bidang kehidupan yang ada, tidak terkecuali di dalam dunia hiburan, dalam hal ini adalah film televisi.
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi ketidakadilan gender terhadap perempuan di dalam cerita film televisi Wagina Bicara, Menir Si Proyek Gagal, dan Perempuan Di Rumah Ibu. Secara khusus, penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan ketidakadilan gender tersebut, bagaimana perempuan mengatasi setiap bentuk ketidakadilan yang mereka alami, dan bagaimana kondisi perempuan setelah berusaha untuk mengatasi permaslahannya tersebut.
Penelitian ini termasuk di dalam kategori penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana, dengan teknik pengumpulan data melalui pemilihan beberapa scene pada film televisi tersebut. Pemilihan adegan ini meliputi adegan-adegan yang menggambarkan bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang dialami oleh perempuan, faktor-faktor apa saja yang melatarbelakanginya, bagaimana perempuan mengatasi permasalahan tersebut, dan bagaimana kondisi perempuan setelah mengatasi permasalahan itu.
Teknik analisis data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan model analisis wacana Teun A Van Dijk. Penulis melakukan pengamatan terhadap topik utama yang ada melalui setiap dialog film televisi, visualiasi gambar film televisi, dan tokoh yang terdapat di dalam film televisi tersebut. Lalu penulis mengamati dialog yang diungkapkan para tokoh di dalam film tersebut untuk mendukung tema utama yang diangkat oleh film televisi tersebut.
Kesimpulan yang bisa diambil dari ketiga film televisi ini adalah ketiga film ini menggambarkan kondisi masyarakat yang belum adil gender. Ketiga film televisi ini mengangkat tema mengenai ketidakadilan gender dimana perempuan menjadi sosok utama di dalamnya. Tokoh utama perempuan di dalam ketiga film televisi ini mengalami kondisi ketidakberdayaan akibat bentuk ketidakadilan gender yang mereka alami. Bentuk-bentuk ketidakadilan yang mereka alami mulai dari beban kerja ganda, stereotype atau pelabelan negatif, marginalisasi perempuan, subordinasi perempuan dan kekerasan terhadap perempuan.
Terdapat faktor eksternal yaitu lingkungan, budaya patriarkhi dan faktor ekonomi serta faktor internal dari perempuan itu sendiri yang melatarbelakangi setiap bentuk ketidakadilan yang dialamin oleh perempuan. Perempuan memiliki cara tersendiri dalam menghadapi permasalahannya yakni dengan melawan dan berinisiatif mencari jalan keluarnya. Nasib perempuan setelah melakukan perlawanan di dalam masing-masing film televisi tersebut berbeda-beda. Namun, nilai edukasi yang paling penting di dalam gambaran perjuangan perempuan di dalam ketiga film ini adalah penggambaran sosok perempuan yang kuat dan mampu mengatasi setiap permasalahannya.