Abstrak


Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Jawa Dalam Rapat Ibu-Ibu PKK Di Kepatihan Kulon Surakarta


Oleh :
Mundianita Rosita Vinansis - C0107034 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah bentuk alih kode dan campur kode bahasa Jawa dalam rapat ibu-ibu PKK? (2) Bagaimanakah faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode dalam rapat ibu-ibu PKK? (3) Bagaimanakah fungsi alih kode dan campur kode dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk alih kode dan campur kode (2) Mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode. (3)Mendeskripsikan fungsi alih kode dan campur kode dalam rapat ibu- ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta. Sumber data penelitian ini berasal dari informan. Informan dipilih berdasarkan penutur yang berperan dalam rapat ibu-ibu PKK. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam rapat ibu-ibu PKK. Dalam hal ini sampel berupa tuturan bahasa Jawa yang terdapat alih kode dan campur kode bahasa Jawa dalam rapat ibu-ibu PKK di Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta. Metode pengambilan data dengan metode simak. Sedangkan, metode analisis data dengan mengunakan metode agih dan padan. Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk alih kode dalam rapat ibu-ibu PKK di kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta adalah (1) AK dari BJRK ke dalam BI, (2) AK dari BJRN ke dalam BI, (3) AK dari BJRK ke dalam BJRN, (4) AK dari BJRN ke dalam BJRK. Kemudian faktor yang melatarbelakangi AK ditemukan sebagai berikut: (1) prinsip kesopanan dan kesantunan penutur (O1), (2) penutur (O1) ingin mengimbangi bahasa yang digunakan oleh mitra tuturnya (O2), (3) perubahan mitra tutur (O2) dalam tuturan, (4) hadirnya orang ketiga (O3), (5) topik yang dibicarakan. Fungsi AK yang ditemukan sebagai berikut: (1) lebih persuasif mengajak mitra tutur (O2), (2) lebih argumentatif meyakinkan mitra tutur (O2), (3) lebih komunikatif untuk meminta tolong, (4) lebih komunikatif untuk menjelaskan, (5) lebih prestis, (6) membangkitkan rasa simpatik. CK yang terjadi dalam rapat ibu-ibu PKK Kelurahan Kepatihan Kulon, Surakarta dibagi menjadi 4 bentuk menurut struktur kebahasaan yang terlibat di dalamnya yaitu (1) CK berwujud penyisipan kata dasar, (2) CK berwujud penyisipan kata jadian, (3) CK berwujud penyisipan perulangan kata, (4) CK berwujud penyisipan frasa. Sedangkan faktor yang melatarbelakangi penggunaan campur kode ada 3 yaitu (1) identifikasi peranan atau peran sosial penutur (O1), (2) prinsip kesopanan dan kesantunan penutur, (3) penutur (O1) ingin menafsirkan dan menjelaskan maksud yang diinginkannya. Kemudian fungsi CK yang ditemukan ada 5 yaitu (1) lebih argumentatif dalam menyakinkan mitra tutur (O2), (2) lebih persuasif membujuk atau menyuruh mitra tutur (O2), (3) lebih komunikatif menyampaikan informasi, (4) lebih singkat dan mudah dipahami, dan (5) lebih prestis.