;

Abstrak


Eksperimentasi Model Pembelajaran “Think Pair Share” pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Lengkung Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas IX SMP Di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah


Oleh :
Magfiratullah - S850809108 -

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah model pembelajaran TPS dapat menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dari pada penggunaan model pembelajaran STAD pada materi pokok Bangun Ruang Sisi Lengkung. (2) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mempunyai gaya belajar visual, auditorial, dan kenestetik pada materi pokok Bangun Ruang Sisi Lengkung. (3) Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara model pembelajaran TPS atau model pembelajaran STAD, pada siswa dengan gaya belajar visual. (4) Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara model pembelajaran TPS atau model pembelajaran STAD, pada siswa dengan gaya belajar auditorial. (5) Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara model pembelajara TPS atau model pembelajaran STAD, pada siswa dengan gaya belajar kinestetik. (6) Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara siswa dengan gaya belajar visual, siswa dengan gaya belajar auditorial, dan siswa dengan gaya belajar kinestetik, pada kelas yang menggunakan model pembelajaran TPS. (7) Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara siswa dengan gaya belajar visual, siswa dengan gaya belajar auditorial, dan siswa dengan gaya belajar kinestetik, pada kelas yang menggunakan model pembelajaran STAD. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu dengan rancangan faktorial 2x3. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2010 dengan populasi siswa kelas IX SMP di Kota Palangka Raya. Teknik pengambilan sampel adalah Stratified Cluster Random Sampling. Sedangkan sampel yang terpilih adalah siswa dari SMPN 1 Palangka Raya, SMP Muhammadiyah Palangka Raya dan SMP Nusantara Palangka Raya yang masing-masing terdiri dari 2 kelas yaitu satu kelas untuk eksperimen dan satu kelas untuk kontrol. Banyaknya siswa yang ditetapkan sebagai sampel adalah 240 siswa, yaitu 120 siswa untuk kelas eksperimen dan 120 siswa untuk kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, angket dan tes. Metode dokumentasi untuk mengumpulkan data kemampuan awal berupa nilai UUB semester II kelas VIII tahun pelajaran 2009/2010 digunakan untuk uji keseimbangan, angket untuk mengumpulkan data gaya belajar siswa dan tes untuk mengumpulkan data prestasi belajar matematika. Sebelum instrumen tersebut digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba di kelas IX SMPN 2 Palangka Raya. Analisis instrumen tes menggunakan validitas isi oleh experts judgment dan reliabilitas tes menggunakan uji KR – 20; sedangkan analisis butir tes dengan uji daya pembeda dan tingkat kesukaran. Analisis instrumen angket menggunakan validitas isi oleh experts judgment dan reliabilitas angket menggunakan Cronbach Alpha; sedangkan analisis butir angket menggunakan uji konsistensi internal. Dari 35 butir tes yang diujicobakan diperoleh 30 butir tes yang dipakai, sedangkan dari 54 butir angket yang diujicobakan diperoleh 45 butir angket yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis variansi (Anava) dua jalan dengan sel tak sama, dan dilanjutkan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe. Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dengan metode Liliefors dan uji homogenitas dengan uji Bartlett. Hasil analisis data menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama dengan taraf signifikansi α = 0,05 adalah (1) Ada perbedaan efek antar baris (Fa = 27,7811 > F0,05;1;240 = 3,8815), dengan kata lain kedua model pembelajaran memberi pengaruh yang tidak sama terhadap prestasi belajar metematika siswa pada materi pokok bangun ruang sisi lengkung. (2) Ada perbedaan efek antar kolom (Fb = 13,3093 > F0.05;2,240 = 3,0344), dengan kata lain ketiga kategori gaya belajar matematika siswa memberikan pengaruh yang tidak sama terhadap prestasi beljar matematika pada materi pokok bangun ruang sisi lengkung. (3) Terdapat interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. (Fab = 6,0386 > F0.05;2,240 = 3,0344). Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) Materi dengan menggunakan model pembelajaran TPS lebih baik dari pada prestasi belajar Prestasi belajar matematika siswa pada matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran STAD. (2) Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik sama baiknya dengan daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial, prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai gaya belajar visual dan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai gaya belajar visual. (3) Pada gaya belajar visual pembelajaran TPS memberikan prestasi belajar matematika lebih baik dari pada pembelajaran STAD. (4) Pada gaya belajar auditorial, pembelajaran TPS memberikan prestasi belajar matematika sama baiknya dengan pembelajaran STAD. (5) Pada gaya belajar kinestetik, pembelajaran TPS memberikan prestasi belajar matematika lebih baik dari pada pembelajaran STAD.(6) Pada kelas yang menggunakan pembelajaran TPS, gaya belajar kinestetik memberikan prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik dari pada siswa dengan gaya belajar visual dan gaya belajar auditorial sama baiknya dengan gaya belajar kinestetik maupun dengan gaya belajar visual. (7) Pada kelas yang menggunakan pembelajaran STAD, gaya belajar auditorial memberian prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik dari pada siswa dengan gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik sama baiknya dengan gaya belajar visual maupun auditorial. Kata kunci: Model TPS, Model STAD, Gaya Belajar, Prestasi Belajar Matematika