Abstrak
Kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam Pengelolaan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
Oleh :
Dwi Utami Norma Wijaya - D0107044 - Fak. ISIP
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo. Retribusi ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyumbang PAD Kabupaten Sukoharjo sehingga perlu dilakukan pengelolaan agar pendapatan dari retribusi ini bisa sesuai dengan target yang dianggarkan. Pada tahun 2008 dan 2009 pendapatan dari retribusi pengujian kendaraan bermotor tidak bisa menutup target yang telah dianggarkan. Tidak tecapainya target pada tahun tersebut dikarenakan tidak semua kendaraan wajib uji melakukan pengujian. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi pengujian kendaraan bermotor.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk validitas datanya menggunakan teknik trianggulasi data dan analisa data yang digunakan adalah analisa model interaktif yaitu reduksi data, pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan retribusi pengujian kendaraan bermotor dikatakan sudah cukup baik namun masih terdapat beberapa kekurangan. Kinerja Dinas Perhubungan, Informatika, dan Komunikasi Kabupaten Sukoharjo diukur dari beberapa indicator, yaitu tangible, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas. Dari indicator tangible dan responsivitas Kinerja Dishubinfokom masih kurang maksimal, sedangkan dari indikator responsibilitas dan akuntabilitas kinerja Dishubinfokom sudah cukup baik. Dalam pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal terdiri dari sumber daya manusia penguji, sarana prasaranan kedinasan, dan kondisi lingkungan fisik. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor ekonomi, kesadaran pemilik kendaraan bermotor, dan banyaknya kendaraan yang pindah ke daerah lain atau mutasi.