Abstrak
Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pendek dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) (PTK Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 4 Sukoharjo)
Oleh :
Wahyu Sulistiyana - S840809224 -
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan peningkatan kualitas pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VIII A SMP Negeri 4 Sukoharjo dengan menerapkan metode peta pikiran (mind mapping); (2) mengetahui peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan penerapan metode peta pikiran (mind mapping) pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 4 Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian kolaboratif antara guru dan peneliti untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran. Sumber data penelitian ini antara lain: peristiwa proses pembelajaran menulis cerpen, informan (guru pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, siswa kelas VIII A SMP Negeri 4 Sukoharjo), dokumen (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, foto kegiatan pembelajaran, hasil peta pikiran siswa, cerpen). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan analisis dokumen. Untuk menguji validitas data peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis kritis berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dengan empat tahap pada tiap siklusnya, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, serta tahap analisis dan refleksi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Penerapan metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan keaktifan, perhatian, konsentrasi, minat serta motivasi siswa dalam pembelajaran menulis cerpen. Di samping itu, penerapan metode peta pikiran (mind mapping) juga memacu guru untuk lebih terampil dalam mengelola kelas; (2) penerapan metode peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang berimplikasi pada keterampilan menulis cerpen siswa. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata siswa yang mengalami peningkatan sebelum tindakan sampai pada tiap siklusnya. Pada kondisi awal nilai rerata 68,44 tingkat ketuntasan klasikal 41,18%. Pada siklus I, nilai rerata 71,65 tingkat ketuntasan klasikal 67,65%. Pada siklus II, nilai rerata 75,18 tingkat ketuntasan klasikal 82,35%. Pada siklus III, nilai rerata 76,88 tingkat ketuntasan klasikal 100 %.