Abstrak
Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani dengan Tingkat Penerapan Konservasi Pengelolaan Lahan Pasang Surut Di Bendungan Gajah Mungkur Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri
Oleh :
Nurillah ’Izzati - H0406061 -
Bendungan Gajah Mungkur didesain untuk 100 tahun terhitung sejak beroperasi tahun 1982 sampai tahun 2082. Namun saat ini Bendungan Gajah Mungkur telah mengalami sedimentasi yang berasal dari erosi sungai-sungai yang bermuara ke bendungan. Agar hal tersebut tidak terjadi maka perlu dilakukan usaha konservasi di areal sekitar bendungan, yaitu lahan green belt dan lahan Pasang Surut. Sebab green belt dan Lahan Pasang Surut merupakan areal yang sangat strategis sebagai penyangga keberadaan bendungan, sekaligus sebagai pemisah antara areal bendungan dengan lahan non bendungan. Pengelolaan lahan pasang surut sangat dipengaruhi oleh petani mitra yang mengelolanya. Oleh sebab itu penelitian mengenai hubungan karakteristik sosial ekonomi petani terhadap tingkat penerapan konservasi pengelolaan lahan pasang surut di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik sosial ekonomi petani, tingkat penerapan konservasi pengelolaan lahan pasang surut, dan hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan tingkat penerapan konservasi lahan pasang surut di Bendungan Gajah Mungkur Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Metode dasar dalam penelitian ini adalah metode Kuantitatif dengan teknik survai. Penelitian berlokasi di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri dengan responden sebanyak 50 orang yang diambil secara sengaja (purposive). Metode analisis untuk mengukur karakteristik sosial ekonomi petani dan tingkat penerapan konservasi lahan pasang surut digunakan analisis Compare Mean dan lebar interval. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara karakteristik sosial ekonomi petani dengan tingkat penerapan konservasi lahan pasang surut digunakan analisis Korelasi Rank Spearman (rs).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konservasi lahan pasang surut tergolong cukup sesuai dengan pengelolaan yang ada. Hubungan antar variabel penelitian berdasarkan nilai koefisien korelasi rank spearman pada tingkat kepercayaan 90% adalah sebagai berikut: terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan non formal, luas lahan dan pendapatan dengan tingkat penerapan konservasi lahan pasang surut. Sedangkan umur, pendidikan formal dan pengalaman memiliki hubungan yang tidak signifikan antara tingkat penerapan konservasi lahan pasang surut.
Kata Kunci: konservasi pengelolaan lahan pasang surut