Abstrak


Analisis Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Lahan Sawah Intensif di Kabupaten Grobogan


Oleh :
Arie Prasetyo Wibowo - H0405016 - Fak. Pertanian

Pemberdayaan petani kecil tidak terlepas dari proses adopsi inovasi dan teknologi. Oleh karena itu Departemen Pertanian membuat Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) yang bertujuan mempertajam fungsi Badan Litbang Pertanian dalam peningkatan kesejahtraan masyarakat pedesaan berbasis inovasi teknologi dan kelembagaan. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan Prima Tani adalah partisipasi petani. Perkembangan partisipasi petani dipengaruhi oleh faktor internal petani (status sosial ekonomi petani) dan faktor eksternal petani (lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani, tingkat partisipasi petani dan mengkaji hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Grobogan dengan menggunakan metode deskriptif. Pemilihan daerah sampel dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu Gabungan Kelompok Tani ”Amanah” Desa Kluwan merupakan daerah yang dinilai layak oleh BPTP Jawa Tengah sebagai daerah percontohan Prima Tani. Responden yang digunakan sebanyak 40 responden dengan menggunakan teknik acak proposional (proporsional random sampling). Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah Analisis Korelasi Rank Spearman (rs). Hasil penelitian menunjukan bahwa status sosial ekonomi petani 52,5% dalam kategori sedang, meliputi: mayoritas responden berusia antara 36-50 tahun, mayoritas responden tidak bersekolah dan tidak/tamat SD, mayoritas responden sering mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan, Sebagian besar responden (52,5%) memiliki jumlah pendapatan antara Rp 5.000.000,00–Rp 10.000,00 dalam 1 MT dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga petani, mayoritas responden memiliki pengalaman dalam berperan dan memberikan penilaian terhadap kegiatan selain Prima Tani mengikuti dan serta memiliki pengalaman dalam budidaya padi yang lama (>20tahun), mayoritas responden sering mengikuti kegiatan kelompok dan memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan kelompok, mayoritas responden sering mengikuti kegiatan kelompok dan memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan kelompok dan mayoritas responden memiliki luas penguasaan lahan antara 0,25 – 0,75 Ha. Lingkungan ekonomi 67,5% dalam kategori sedang, meliputi: sarana prasarana produksi usahatani padi tersedia antara 2-4 jenis, mayoritas responden hanya menggunakan satu lembaga permodalan, mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas selalu menawarkan inovasi teknologi yang berhubungan dengan pertanian dan mayoritas responden hanya mengunakan satu saluran pemasaran saja. Lingkungan sosial 52% dalam kategori tinggi, meliputi: pihak yang mendukung (>3 pihak) dan memberikan bantuan (antara 1-2 bantuan) untuk kelancaran kegiatan Prima Tani, frekuensi petani memperoleh informasi mengenai Prima Tani cukup banyak (1-2 informasi/bulan) dengan menggunakan sumber informasi antara 3-4 sumber informasi dan mayoritas responden sering melakukan interaksi sosial dengan Petani lain, Dinas/PPL, Pamong desa, Pedagang dan Swasta. Sedangkan tingkat Partisipasi petani dalam tahap perencanaan 45% dalam kategori rendah, tahap pelaksanaan 52,5% dalam kategori tinggi, tahap pemantauan dan evaluasi 50% dalam kategori sedang dan tahap pemanfaatan hasil 52,5% dalam kategori sedang. Dari hasil analisis Rank Spearman dan uji signifikansi pada tingkat kepercayaan 95% didapat hasil sebagai berikut: status sosial ekonomi petani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Terdapat hubungan yang signifikan signifikan antara lingkungan ekonomi dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan. Terdapat hubungan yang signifikan signifikan antara lingkungan sosial dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, pemanfaatan hasil.