;

Abstrak


Peranan Perempuan dalam Perumusan Perencanaan Pembangunan Partisipatif


Oleh :
Agus Wiyono - S2403001 - Sekolah Pascasarjana

Agus Wiyono, S2403001, 2005, Peranan Perempuan Dalam Perumusan Perencanaan Pembangunan Partisipatif (Penelitian Tentang Akses Partisipasi, Kontrol dan Manfaat Perempuan Dalam Penyusunan Daftar Skala Prioritas Pembangunan Pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan Di Wilayah Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Tahun 2005), Tesis, Program Studi Magister Administrasi Publik, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan perempuan dalam perumusan perencanaan pembangunan partisipatif dilihat dari faktor akses, partisipasi, kontrol dan manfaat. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pajang, Kerten dan Purwosari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Sumber data atau informan penelitian ini adalah para perempuan yang diundang dalam musyawarah perencanaan pembangunan kelurahan, pengurus RT, RW, PKK, LPMK, panitia musyawarah perencanaan pembangunan kelurahan 2005 dan fasilitator pembangunan. Pengumpulan data dengan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknis analisisnya deskripsi kualitatif. Setelah dilakukan analisis diperoleh kesimpulan bahwa : 1. Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan tahun 2005 di Kelurahan Pajang, Kerten dan Purwosari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta telah berjalan dengan melibatkan seluruh unsur yang ada di Kelurahan dan telah menyusun daftar skala prioritas pembangunan di bidang umum, ekonomi, sosial budaya dan fisik prasarana. 2. Akses atau peluang perempuan yang terlibat di empat bidang musrenbangkel tahun 2005 masih rendah kecuali bidang sosial budaya. 3. Partisipasi perempuan dalam Musrenbangkel tahun 2005 di Kelurahan Pajang, Kerten dan Purwosari adalah rendah karena perempuan yang terlibat dalam kepanitiaan dan hadir dalam musrenbangkel tahun 2005 relatif sedikit, terutama karena waktu pelaksanaan Musrenbangkel tahun 2005 dipandang tidak tepat atau tidak sesuai dengan kebutuhan perempuan. 4. Kontrol perempuan dalam proses pengambilan keputusan penyusunan daftar skala prioritas pembangunan adalah rendah karena disebabkan masih terbatas posisi atau kedudukan perempuan dalam sidang pleno dan sidang komisi. 5. Daftar skala prioritas pembangunan yang disusun telah memberi manfaat dan memperhatikan aspirasi, kepentingan dan kebutuhan perempuan yang berkaitan dengan kebutuhan praktis maupun kebutuhan strategis walaupun dalam porsi yang terbatas. Sebagai saran dalam penelitian ini yaitu 1. Perlunya motivasi yang cukup intensif kepada berbagai pihak dan perempuan tentang pentingnya peranan perempuan dalam penyusunan daftar skala prioritas pembangunan pada musrenbangkel. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan awal penelitian berikutnya tentang pentingnya peranan perempuan.