Abstrak
Perbedaan Rerata Tingkat Kelelahan Kerja Sebelum dan Setelah Terpajan faktor fisik Tenaga kerja bagian Produksi molen tic-tac PT. Dua Kelinci Pati
Oleh :
Ika Rahayu - R0008005 - Fak. Kedokteran
Tujuan: Interaksi antara manusia, alat dan bahan, serta lingkungan kerja
menimbulkan beberapa pengaruh terhadap tenaga kerja. Pengaruh atau dampak
negatif sebagai hasil samping proses industri merupakan beban tambahan bagi
tenaga kerja, yang bisa menimbulkan kelelahan. Faktor fisik seperti penerangan,
kebisingan, dan ikl im kerja merupakan beban tambahan lingkungan kerja yang
akan merugikan tenaga kerja apabi la terjadi ketidakseimbangan dan
keti daknyamanan pada saat bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan rerata tingkat kelelahan sebelum dan setelah terpajan faktor
fisik.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode survey anal itik dengan pendekatan
cross sectional. Sampel di ambi l dengan purposive sampling sehingga diperoleh
62 sampel. Pengambilan data dengan pengukuran parameter intensi tas kebisingan,
penerangan, i klim kerja dan kelelahan kerja. Data yang di perol eh kemudian
dibandingkan dengan nilai ambang batas (NAB), selanjutnya hipotesis peneliti
dibuktikan dengan uji statistik wilcoxon dengan menggunakan SPSS 16.00.
Hasil: Hasil uji statistik wilcoxon test menunjukkan bahwa nilai significancy
(asymp.sig.( 2 tailed))adalah 0,000(p< 0.005) yang berarti ada perbedaan yang
bermakna rerata tingkat kelelahan sebelum dan setelah terpajan faktor fisik.
Simpulan: Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
bermakna rerata tingkat kelelahan sebelum dan setelah terpajan faktor fisik. Hal
ini bisa dibuktikan dengan naiknya rerata kel elahan setelah bekerja. Sehingga
sebaiknya ada pencegahan dan pengendalian khusus terhadap faktor fisik yang
mel ebihi ambang batas,antara lain pemakaian ear plug, penyediaan air minum dan
sistem venti lasi yang baik.
Kata Kunci: Rerata Tingkat Kelelahan, Faktor Fisik